Mohon tunggu...
NAHDIAR NURIANA
NAHDIAR NURIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Nahdiar Nuriana NIM : 41819110045 Mata Kuliah : Kewirausahaan I Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. S. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

[K 15] Diskursus Pemikiran Anthony Giddens: Modality, dan Proposal Bisnis Dessert Box

16 Juni 2023   01:12 Diperbarui: 16 Juni 2023   01:21 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. ppt pertemuan 15

Dok. ppt pertemuan 15
Dok. ppt pertemuan 15

Modality dalam Pemikiran Anthony Giddens: Implikasinya dalam Proposal Bisnis

Pendekatan sosiologi modern menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan perubahan sosial, globalisasi, dan kompleksitas masyarakat kontemporer. Salah satu tokoh terkemuka dalam bidang ini adalah Anthony Giddens, seorang sosiolog terkenal yang mengembangkan konsep modality (kemampuan untuk bertindak). Dalam diskursus ini, kita akan menjelajahi pemikiran Giddens tentang modality dan menghubungkannya dengan proposal bisnis. Modality memiliki implikasi yang signifikan dalam dunia bisnis, dan akan kita diskusikan mengenai hal itu.

Pertama-tama, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan modality dalam konteks Giddens. Giddens mengusulkan bahwa modality adalah kemampuan individu untuk bertindak dalam masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Modality tidak hanya mencakup aspek individual, tetapi juga melibatkan hubungan antara individu dan struktur sosial. Giddens berpendapat bahwa individu tidak hanya dipengaruhi oleh struktur sosial, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengubah dan mempengaruhi struktur itu sendiri.

Dalam konteks bisnis, modality menjadi relevan karena para pelaku bisnis harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis. Globalisasi, teknologi informasi, dan perubahan sosial yang cepat adalah beberapa faktor yang mendorong perubahan dalam cara bisnis dijalankan. Bisnis yang berhasil adalah yang dapat mengenali perubahan ini dan mengambil tindakan yang sesuai.

Dalam proposal bisnis, pemilik usaha atau wirausahawan harus menunjukkan modality yang kuat. Mereka harus memiliki pengetahuan tentang pasar, tren, dan kebutuhan konsumen. Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola sumber daya, membangun tim yang efektif, dan berkomunikasi dengan baik. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan merespons perubahan pasar adalah modal penting dalam mencapai keberhasilan dalam dunia bisnis yang kompetitif.

Selain itu, Giddens juga menyoroti pentingnya kepercayaan dalam hubungan sosial. Dalam konteks bisnis, kepercayaan adalah faktor kunci dalam membangun hubungan dengan mitra bisnis, pelanggan, dan karyawan. Sebuah proposal bisnis yang berhasil harus mampu membangun kepercayaan dengan semua pihak yang terlibat. Ini melibatkan transparansi, integritas, dan konsistensi dalam tindakan dan komunikasi. Kepercayaan yang kuat memungkinkan kolaborasi yang efektif dan jangka panjang, yang pada gilirannya dapat memperkuat posisi bisnis dan membuka peluang baru.

Selain itu, Giddens juga menekankan pentingnya komunikasi dalam modality. Dalam konteks bisnis, komunikasi yang baik sangat penting untuk mempengaruhi pemangku kepentingan dan membangun hubungan yang kuat. Seorang wirausahawan yang mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan orang lain. Dalam proposal bisnis, komunikasi yang baik juga memainkan peran penting dalam menjual ide dan merayu pemangku kepentingan potensial. Pemilik usaha harus mampu mengartikulasikan visi, nilai-nilai, dan manfaat yang ditawarkan oleh bisnis mereka dengan jelas dan meyakinkan.

Namun, modality juga memiliki batasan dalam konteks bisnis. Meskipun seorang wirausahawan dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan komunikasi yang hebat, masih ada faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis. Misalnya, faktor ekonomi, peraturan pemerintah, persaingan industri, dan faktor-faktor keberuntungan juga berperan dalam kesuksesan atau kegagalan bisnis. Oleh karena itu, meskipun modality penting, hal itu harus diimbangi dengan pemahaman dan pengakuan terhadap faktor-faktor eksternal yang ada di luar kendali seorang wirausahawan.

Dalam sebuah proposal bisnis, penting untuk menyajikan strategi dan rencana tindakan yang konkret dan realistis. Modality tidak hanya berarti memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga kemampuan untuk menerapkannya dalam praktik bisnis. Seorang wirausahawan harus mampu menggabungkan visi dan ide-ide kreatif dengan rencana tindakan yang terukur dan layak secara finansial. Proposal bisnis yang baik harus menunjukkan kesesuaian antara visi dan rencana pelaksanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun