c. Porter's Five Generic Strategies
Porter's Five Generic Strategies adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Michael Porter untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis mereka. Ada lima strategi generik yang diidentifikasi dalam kerangka kerja ini yaitu Cost Leadership, Differentiation, Cost Focus, Differentiation Focus dan Integrated Low-Cost/Differentiation. Porter's Five Generic Strategies dapat diterapkan dalam bisnis makanan, di mana pasar makanan menjadi salah satu pasar yang paling terus berkembang dan berubah. Terdapat beberapa strategi generik yang dapat digunakan oleh bisnis makanan, yaitu sebagai berikut:
1. Cost Leadership: Strategi cost leadership dalam bisnis makanan dapat diterapkan dengan menawarkan produk makanan dengan harga yang lebih murah daripada pesaingnya. Perusahaan makanan dapat meminimalkan biaya produksi dan operasional mereka dengan membeli bahan baku murah dan mengoptimalkan proses produksi.
2. Differentiation: Strategi diferensiasi dapat diterapkan dalam bisnis makanan dengan menawarkan produk makanan dengan kualitas dan fitur yang unik. Perusahaan makanan dapat membedakan diri mereka dari pesaingnya dengan menyediakan menu yang berbeda, bahan-bahan berkualitas tinggi, atau memberikan layanan pelanggan yang lebih baik. Contoh perusahaan makanan yang menggunakan strategi diferensiasi adalah Starbucks dengan produk kopi premium dan interior toko yang nyaman dan menarik.
3. Cost Focus: Strategi cost focus dalam bisnis makanan dapat diterapkan dengan memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk makanan dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya di segmen pasar yang sama. Misalnya, Restoran ayam goreng Pemuda di Jakarta yang menyediakan ayam goreng dengan harga yang sangat terjangkau dan berkualitas tinggi.
4. Differentiation Focus: Strategi diferensiasi focus dalam bisnis makanan dapat diterapkan dengan menawarkan produk makanan dengan fitur yang unik dan dihargai oleh pelanggan di segmen pasar tertentu. Perusahaan makanan dapat memilih segmen pasar tertentu dan menyediakan menu yang sesuai dengan preferensi pelanggan di segmen tersebut. Misalnya, restoran vegetarian yang menyediakan menu yang unik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang menjalankan pola makan vegetarian.
5. Integrated Low-Cost/Differentiation: Strategi terpadu dalam bisnis makanan dapat diterapkan dengan menawarkan produk makanan yang memiliki fitur unik dan berkualitas tinggi, tetapi tetap menjaga biaya produksi dan operasional yang rendah. Contoh perusahaan makanan yang menggunakan strategi terpadu adalah Chipotle dengan produk makanan yang berkualitas tinggi, sehat dan sesuai dengan selera pelanggan namun tetap dengan harga yang terjangkau.
Merujuk pada Jurnal "The Influence of Michael Porter's Generic Strategies on Entrepreneurial Firms" karya Lin, Y. H., & Wu, L. Y. (2014). Jurnal ini membahas pengaruh strategi generik Michael Porter terhadap perusahaan kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana penerapan strategi diferensiasi, pemimpin biaya, dan fokus dapat mempengaruhi kinerja perusahaan kewirausahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi diferensiasi berhubungan positif dengan kinerja perusahaan kewirausahaan. Strategi ini membantu perusahaan untuk membedakan diri mereka dalam pasar yang kompetitif dengan menawarkan produk atau layanan unik yang dihargai oleh pelanggan.
Di sisi lain, penerapan strategi pemimpin biaya tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja perusahaan kewirausahaan. Ini menunjukkan bahwa menjadi pemimpin biaya bukanlah faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan kewirausahaan. Namun, penelitian ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain seperti inovasi dan diferensiasi produk juga penting dalam mencapai keunggulan kompetitif.