Mohon tunggu...
Nahdia Nuzulita
Nahdia Nuzulita Mohon Tunggu... Freelancer - Pemula

"Langsamer fortschritt ist besser als kein fortschritt"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melihat Desa Minangkabau Zaman Dulu di Desa Sijunjung

20 April 2021   21:31 Diperbarui: 20 April 2021   22:17 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Puti Junjung yang menjadi salah satu ikon Desa Adat Sijunjung / dokpri

" Rumah gadang diwariskan secara turun temurun berdasarkan garis keturunan ibu. Saya adalah keturunan ketiga dalam rumah gadang Melayu ini,"ujarnya. Dari keterangannya, ia telah tinggal di rumah gadang ini sejak kecil dan rumah yang dihuninya telah berdiri cukup lama dan telah direnovasi beberapa tahun lalu.

Lantai yang ditinggikan untuk menyimpan padi dan ditutup menggunakan tikar / dokpri
Lantai yang ditinggikan untuk menyimpan padi dan ditutup menggunakan tikar / dokpri

Rumah gadang di perkampungan adat ini memiliki perbedaan mencolok dari rumah gadang yang ada di Sumatra Barat. Pasalnya, di setiap rumah gadang di Sumatra Barat memiliki rangkiang (tempat gan adat menyimpan padi) di halaman depan rumah gadang tetapi tidak berlaku di rumah gadang perkampungan adat di sini. 

Masyarakat dari enam suku di sini memiliki tempat khusus untuk menyimpan padi mereka yaitu di bawah lantai rumah yang ditinggikan yang berada di sudut kanan dalam ruang utama, yang dinamai masyarakat setempat dengan balero.

"Hasil panen padi, kami simpan di lantai dan kami tutup menggunakan tikar. Jika perlu padi, kami hanya perlu membuka tikar lalu mengambilnya. Ini sudah menjadi kebiasaan orang tua zaman dulu, mungkin untuk menghemat waktu atau tempat, saya juga kurang tau," tuturnya.

Rumah gadang di perkampungan adat ini berbeda dengan Rumah Gadang di Kawasan Seribu, Solok Selatan dari segi ukuran dan jarak antar rumah gadang. Rumah gadang di kampung adat memiliki bangunan yang relatif kecil dibanding rumah gadang pada umumnya. 

Di desa ini, rumah gadang memiliki ukuran yang beragam dengan penambahan teras yang berbeda sehingga menambah nilai eksotis dari objek wisata budaya rumah adat lainnya. Daerah ini memiliki alam nan rupawan dan masyarakat yang ramah dalam menyambut pengunjung yang datang menambah kesan yang sangat hangat pagi pengunjung.

Pada tahun 2018, rumah gadang di perkampungan ini sudah direnovasi untuk memperbaiki beberapa bagian rumah gadang yang sudah tua atau lapuk serta pemberian trotoar di sisi kiri dan kanan badan jalan oleh pemerintah setempat dengan lebar kurang satu meter untuk berjalan menikmati indahnya rumah gadang. Di sepanjang jalan, juga dibuat pagar dari berbatuan sungai menambah kesan alami dan menambah keindahan dan keunikkan terhadap perkampungan adat ini.

Foto Rumah Gadang Melayu di Desa Adat Sijunjung / dokpri
Foto Rumah Gadang Melayu di Desa Adat Sijunjung / dokpri

Susunan rumah gadang yang tertata rapi ditambah dengan tanaman yang tumbuh subur dengan berbagai warna dan bentuk memberi kekaguman. 

"Rumah gadang disini berbeda dengan rumah gadang yang pernah saya kunjugi, mereka berjejer rapi dan saling berhadapan mencadi ciri khas setiap rumah yang tetap dipertahankan. Kelestarian dan keasrian di kampung ini membuat kita rasanya kembali ke masa lampau," ujar salah satu pengunjung, Pioma di depan salah satu rumah gadang, Sijunjung, Sabtu (10/4/2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun