Hukuman yang diberikan kepada anggota Yakuza sebagai bentuk permintaan maaf dan penyesalan. Anggota Yakuza harus memotong jari kelingking di bagian kiri lalu memberikannya kepada Oyabun. Jika ia sering melakukan kesalahan atau pelanggaran, maka semakin banyak pula bagian jari yang harus dipotong. Hukuman ini berasal dari tradisi Jepang dalam memegang pedang Jepang ( Samurai). Tiga jari terbawah digunakan untuk memegang pedang dengan kuat di mana ibu jari dan juga jari telunjuk sedikit longgar. Penghapusan dimulai dari jari kelingking dan terus menuju jari telunjuk menyebabkan sulit untuk memegang pedang, ini berarti ia semakin lemah dan tidak bisa memegang pedag sehingga ia harus bergantung pada kelompoknya dan berhenti bertindak ceroboh dan egois.
3. Tes tertulis untuk masuk anggota Yakuza
Hampir semua orang mengira bahwa masuk anggota Yakuza haruslah yang memiliki fisik yang kuat dan pintar berkelahi. Itu tidaklah banar, karena faktanya anggota Yakuza ketika ingin bergabung ke dalam kelompok harus melakukan tes tertulis. Dilansir dari weinterrupt.com, tes ini berisi mengenai seberapa besar pegetahuan calon Yakuza dalam mengetahui Undang-undang Kejahatan Anti-Keorganisasian Jepang yang direvisi pemerintah Jepang, berkaitan juga ekonomi, dan lainnya yang berhubungan dengan sistem perekonomian Jepang. Hal ini bertujuan agar calon anggota dapat mengetahui aturan sehingga terhindar dari masalah-masalah yang dapat menyebabkan para ketuanya dituntut.
4. Yakuza memiliki majalah sendiri
Yakuza membuat majalaah sendiri yang diberi nama Yamaguchi-gumi Shinpo  yang berisi mengenai haiku (puisi sastra Jepang) dan artike memancing ikan yang benar dengan tujuan agar pembacanya dapat melakukan pekerjaan yang baik dan benar. Majalah ini telah dicetak sebanayak 28.000 eksemplar yang kemudian diberikan kepada anggota mereka dan tidak boleh disebar luaskan kepada masyarakay umum.
5. Ritual Sakazukigoto
Jika ada seorang anggota baru yang masuk, maka ia harus melewati sebuah ritual Sakazukigoto yang berfungsi untuk membentuk ikatan antara Yakuza baru dengan Yakuza lama. Anggota baru  Secara historis, ritual ini digunakan untuk meresmikan sebauh janji atau kesepakatan antara satu individu dengan individu atau kelompok. Ritual ini dilakukan dengan cara minum sake dengan cangkir ukuran berbeda sebagai penanda status jabatan di Yakkuza. Sake adalah minuman berakohol Jepang yang terbuat dari hasil fermentasi beras. Sake erat kaitannya dengan budaya Jepang. Ini karena sake banyak digunakan dalam upacara adat dan keagamaan di Jepang. Ritual ini tisdak hanya mlambangkan bergabung dengan kelompok baru, tetapi juga melambangkan hubungan Oyabun-Kobun  yang mempunyai makna religius, karena ritual yang dilakukan biasanya diadakan di depan kuil Shinto tradisional Jepang. Anggota baru juga harus melewati masa perpeloncoan di mana anggota baru harus mematuhi dan menghormati para seniornya.
6. Berjiwa sosial yang tinggi