Mumun pun malu karena memang ia lupa mandi setelah main lumpur sawah. Bergegas ia pulang dulu. Untung saja rumahnya belum terlewati.
Setelah Mumun bersih. Mereka berangkat ke sanggar bersama. Tiba di sanggar Mumun dan Melati berpisah menuju kelas masing- masing. Mumun segera berlari, kelasnya sudah dimulai. Semua sudah belajar memainkan suling. Sedang Melati masih menunggu kelasnya dimulai, dan ia memperhatikan Kak Alit sedang berlatih menari. Padahal latihannya belum dimulai.
Melihat kakaknya. Melati merasa perkataan Mumun munding benar. Kakaknya bisa menari dan menjadi kuda renggong yang disukai karena usahanya. Memang Kak Alit itu sangat rajin belajar dan latihan menari. Bahkan di rumah pun, ia selalu belajar dan berusaha melatih gerakannya.
Sejak saat itu. Melati tidak pernah mengeluh lagi. Ia terus belajar dan berlatih menari. Saat festival tiba, Melati menari begitu luwes dengan diiringi musik tanji. Semua berdecak kagum melihatnya. Apalagi ia didaulat menjadi kuda renggong yang pandai silat.
Melati menyadari bahwa dengan rajin belajar dan berlatih, ia jadi pandai menari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H