Mohon tunggu...
Nahda Nurhayati
Nahda Nurhayati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Ibu rumah tangga yang masih menjadi mahasiswa Universitas Terbuka. Berusaha produktif dengan menulis dan melek literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Fabel: Melati Si Kuda Renggong

7 Januari 2021   15:00 Diperbarui: 7 Januari 2021   15:04 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu kecil sering membaca cerita fabel berjudul Si Kancil yang Cerdik. Impian saya dulu bisa membuat cerita seperti pada buku- buku yang pernah dibaca. Sejak itu mulai menyukai kegiatan menulis. Kemudian, dikabarkan oleh wali kelas akan ikut lomba menulis cerita. Senangnya luar biasa saat itu. Setelah lulus sekolah dasar kegiatan menulis cerita jarang dilakukan. Mulai kembali belajar menulis cerita ketika sudah memasuki bangku kuliah. Tapi baru fokus pertengahan 2020 ini karena semangat membuatkan cerita untuk anak.

Ini salah satu cerita fabel yang pernah ditulis dan  dikirimkan ke salah satu media, tapi tidak terbit:

Melati Si Kuda Renggong

Festival kali ini Melati harus ikut menari. Tapi Melati Kuda Renggong yang tinggal di Sumedang, Jawa Barat itu sangat sedih. Ia merasa tidak memiliki bakat menari. Kadang ia merasa heran pada dirinya. Semua kuda disini pandai menari, sedang ia tidak sama sekali. Bahkan ibunya bernama Fortuna adalah kuda renggong yang sangat terkenal. Ibu juga mengajar di sanggar tempat Melati harus berlatih.

“Uhhh... Kenapa harus menari?” gumam Melati.

Ia terus mengeluh selama perjalanan menuju sanggar. Tetap merasa kalau ia tidak bisa menari. Tetiba ada yang memanggilnya.

“Melati...” teriakan dari sebelah kanan jalan.

Melati menengok. Terihat Mumun munding yang penuh dengan lumpur sawah sedang berlari mendekatinya.

“Mel, kamu mau ke sanggar?” tanya Mumun.

“Iya Mun,” jawab Melati dengan lesu.

“Kok. Kamu sepertinya tidak senang?” tanya Mumun lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun