Mohon tunggu...
nahda hayuhemalina
nahda hayuhemalina Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok di Tengah Malam

10 September 2019   20:18 Diperbarui: 10 September 2019   20:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rabu, 04 September 2019

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan, nama saya Nahda Hayu H.

Di sini, saya akan menulis sebuah cerita fiksi bergenre thriller atau yang biasa kalian kenal dengan sebutan horror

Horror memanglah salah satu genre favorit saya, sehingga apapun yang berhubungan dengan horror selalu saya sukai

Oke, kita mulai...

Malam itu..

Pukul 9 malam, Seorang gadis cantik tengah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang sangat menumpuk. 

Salley Andiana Felysa. Yap, itulah namanya. Ia biasa dipanggil dengan nama Salley. Salley tengah menyiapkan buku pelajaran untuk sekolah besok pagi. Salley mendapati pr yang sangat menumpuk. Ia sempat berfikir untuk tidak mengerjakannya. Akan tetapi, Ia mengubah pikiran tersebut. Jadi, Ia langsung saja menyiapkan semua tugas tersebut dan mengerjakannya.

Karena saking sibuknya mengerjakan tugas, sampai-sampai Salley lupa waktu. Dan saat itu, jam telah menunjukkan pukul 11 malam.

Keheningan malam itu sangatlah terasa, Salley sendiri di kamarnya tak ada seorang pun yang menemaninya. Saat itu, Salley sadar akan sesuatu. "Ohh iya, gue belum ngetik naskah puisi.. duhh..kan itu tugasnya dikumpulkan besok..mana gurunya killer lagi." Keluh Salley yang lupa belum mengerjakan pr Bahasa Indonesia nya, pr itu harus dikumpulkan besok pagi. Akhirnya, mau tidak mau, Salley mengerjakannya.

"Nih mata juga, ngga bisa diajak kerjasama banget sih.. pliss mata, jangan merem dulu, kasian sama Salley. Kan Salley nya mau ngerjakan pr." Ujar gadis itu. Mungkin sama sekali tak terbesit di dalam pikiran Salley untuk tidak mengerjakan pr. Salley adalah seorang gadis yang disiplin dan rajin. Maka tak heran, bila Ia rela mengerjakan segala tugas-tugas sekolahnya tanpa kenal waktu.

Memang, itu adalah sesuatu yang salah. Dan Salley sendiri pun juga berpikir demikian. Tetapi bukan Salley jika tak keras kepala. Ia terus saja berkutat pada pr nya.

    ***

   Dokk..dokk..dokk..

Suara ketukan jendela itu benar-benar terdengar jelas di telinga Salley. Ia langsung memindahkan pusat perhatiannya yang semula menghadap buku berganti menghadap jendela. 

Salley langsung menghentikan aktifitasnya. Ia diam sejenak.. Salley berniat menyadarkan pikiran nya yang tengah kacau ini. "Kok aneh ya..malam malam gini, siapa coba yang ketuk-ketuk kayak tadi??" Ujarnya dalam hati.

Tadi cuma halusinasi gue aja kan?. Itulah pertanyaan yang tengah terngiang-ngiang di benak Salley. Pikirannya sudah kacau. Salley mulai memikirkan hal-hal yang aneh. Namun kini suara itu tak terdengar lagi. Tentu saja hal itu membuat Salley penasaran. Salley benar-benar ingin mengetahui apa yang sebenarnya tengah terjadi.

"Huhhh... Alhamdulillah.. akhirnya selesai juga nih pr.."Syukur Salley. Setelah Salley selesai mengerjakan pr nya, ia langsung mengemasi semuanya dan merapikannya lagi. Ia masih saja memikirkan peristiwa tadi. Entah mengapa, peristiwa itu seakanmelekat di pikiran seorang Salley.

   Salley langsung menyalakan lampu kuning dan mematikan lampu putih yang masih menyala. Kemudian, Ia merebahkan tubuhnya ke kasur yang empuk dan mulai tidur.

   Tak sampai di situ saja, tepat pada pukul 12 malam Tirai jendela kamar Salley tiba tiba terlepas. Otomatis dari luar dapat melihat ke dalam.. dan yang dari dalam dapat melihat ke luar.

   Dapat dibayangkan.. bagaimana keadaan Salley waktu itu. Ia tengah tidur nyaman tanpa ada beban. Jadi tentu saja Salley tak mengetahui hal tersebut.

   Salley pun terbangun, Ia duduk bersandar pada sandaran kasurnya. Ia tengah mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Salley melihat seseorang dengan wajah yang menempel pada jendela kamarnya. Wajah orang tersebut tak begitu jelas. Salley pun kembali memperjelas penglihatannya. 

   Jika dilihat ulang, orang itu tak berwujud seperti seorang manusia. Entah makhluk macam apa itu. Yang terpenting adalah, makhluk itu tengah menatap wajah Salley lekat. Seakan tersorot suatu hal antara mereka berdua. Makhluk itu memiliki tangan yang sangat panjang, kukunya pun juga panjang, matanya berwarna kuning semu putih. Rambutnya hitam berombak tak terurus.

   Sudah beberapa menit makhluk itu menatap Salley. Akhirnya, Salley mencoba menenangkan dirinya yang sudah tak mampu berkata apa-apa lagi. Ia bungkam. Apa yang Ia lihat saat itu bukanlah mimpi. Melainkan adalah suatu kenyataan yang benar-benar terjadi.

   Dan sejak saat itulah, kejadian aneh seringkali datang menghantui kamar Salley. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya dan mengapa hanya kamar Salley yang dihantui.

   Namun, semua hal tersebut tak berpengaruh bagi Salley. Ia adalah anak perempuan yang tangguh dan pemberani. Ketika ia penasaran, maka ia akan berusaha untuk mencari tahu. Tak seperti yang lain, Salley pun mulai membiasakan dirinya ketika melihat hal-hal yang janggal. Ia harus melakukannya, meskipun itu terpaksa.

  ***




Sekian cerita fiksi dari saya,

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun