Saat itu pukul 17.00, dan saya masih berjuang dengan pekerjaan yang tidak pernah berakhir. Dalam kehidupan yang begitu sibuk, saya tiba-tiba ingin buang air kecil, dan toilet di lantai satu masih digunakan. Ketika saya bergegas ke kamar kecil di lantai dua, untungnya kamar kecil itu kosong.
“Kenapa toilet di lantai dua jarang digunakan?” Saya heran. "Ah masa bodo!" Hari mulai gelap, jadi ketika jam di dinding menunjukkan pukul 20.00, kita selesai. Satu per satu, kami bersiap untuk pulang.
Dalam perjalanan, seorang ibu dan seorang anak kecil berhenti di angkot. Kemudian mereka naik ke atas dan duduk tepat di seberang saya. Seorang anak kecil menatapku dan aku tersenyum padanya.
Alih-alih membalas senyumku, anak kecil itu tampak ketakutan dan segera membenamkan wajahnya ke dalam pelukan ibunya. tidakkah saya terlihat aneh? Saya pikir, dan ketika sesampainya di rumah, ada yang tidak beres dengan tubuhku, dan entah kenapa hari ini aku sangat lelah padahal tidak melakukan sesuatu yang berat.
Tubuhku terasa panas dan terkadang aku menggigil. "Aku merasa mual," gumam ku, dan memutuskan untuk tidur lebih awal. Saya bermimpi aneh, saya berada di tempat yang saya kenal, tetapi saya tidak tahu di mana itu. Kemudian saya dikejar oleh seorang wanita yang tampak menakutkan dengan kostum tradisional. Kemudian seorang anak kecil muncul. Dia berlari dan menghalangi jalanku alih-alih mengejar.
Adzan subuh mulai berkumandang, dan mimpi aneh itu terhenti. Pagi itu saya harus meninggalkan KKL dengan berat hati ketika saya menyadari bahwa saya demam dan sakit kepala, atasan saya memberi saya izin untuk istirahat. "Hari ini hari terakhir KKL," gumamku kesal.
Merasa lebih baik di sore hari. Saya mendengar orang berbicara, jadi saya pergi ke ruang tamu untuk melihat siapa yang ada di sana. “Bibi Nunik!” Aku mendekatinya, menyapanya, dan kemudian mempersilahkannya untuk berbicara dengan ibuku lagi. “Seseorang mengikutimu!” seru Bi Nunik “Apa maksudnya?” tanyaku heran. “Ya, seseorang telah mengikutimu, seorang wanita. Dari mana asalnya?” Bibi Nunik sekarang bertanya.
Aku tidak mengerti maksud dari mengikuti cerita Bibi Nunik. Aku melihat ke segala arah, tapi tidak ada yang mengejarku. "Ayo!" perintahnya. Saya tidak tahu apa-apa, jadi saya hanya mengikuti dan pergi ke Bibi Nunik. "Sosok wanita yang mengejarmu adalah roh jahat. Memangnya kamu habis dari mana?" dia bertanya dengan rasa ingin tahu. "Saya tidak dari mana-mana, Bibi, saya sebenarnya sudah KKL selama sebulan terakhir," jelas saya.
Roh jahat? Maksudnya semacam hantu? Ya ampun, aku sampai lupa kalau Tante Nunik ini katanya bisa melihat sesuatu yang gaib. "Berarti ada yang tidak beres di tempatmu KKL. Sini, biar tante usir. Jangan dibiarkan itu berbahaya!" serunya dengan wajah serius. Bibi Nunik mendekati saya dan melakukan sesuatu yang tidak saya mengerti. Dia mungkin telah mengusir hantu seorang wanita yang seharusnya menghantui saya.
"Sudah. Dia sudah pergi," katanya lega. "Bibi Siapa yang mengikutiku?" Aku tidak bisa mengikuti arah pembicaraan. "Dia tidak suka orang mengganggu tempatnya. Apakah kamu melakukan sesuatu yang membuatnya marah?" tanya Bi Nunik. "Bagaimana aku tahu? Tidak ada yang aneh terjadi dalam 24 hari terakhir.