Mohon tunggu...
nuur aini hajrah arifin
nuur aini hajrah arifin Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi guru

i am phiuviopile

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fajar Terdamba

9 September 2021   22:01 Diperbarui: 9 September 2021   22:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Badai menerpa gubuk ringkih

Tembok anyaman melayang tinggi

Hujaman belati pedih melatih

Acuh lenyap dari jati diri

Kapan berhenti siksaan pedih

Rasa khawatir tak henti melingkupi hati

Harapan akan nestapa badai berhenti

Tak luput dari fajar yang didamba

Angan akan fajar bak obat hati

Lelah tak digubris untuk menanti

Pelangi pengganti mega mendungnya

Tak terkira fajar mana yang mengobati

Hadirnya yang menjadi misteri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun