potongan gambar sisa
sisi cerita para kesatria
serpihan kata demi kata
sisakan raut wajah emosional di pejam mimpi malam
warna-warni perlahan pupus
di bawah selimut bintang gugus
masih belum patah
si pundak yang masih bertahan
itu api yang enggan untuk dipadamkan
kerap buat matahari tertawa
dibalik tubuh kecil
harap terkepal di tangan mungil
masih tentang mengais rimba
di sepanjang labirin
mata yang sempat kecil
sengaja menahan hati terpanggil
apa mungkin kau membaca;
kemungkinan kaki berdarah
wajah akan penuh air mata
dan kulit akan terima sakit
jadi terpikir mustahil
jalan kaki di jalan orang dewasa
"sudah tiba pagi."
"bukalah matamu, nak."
Keator : Â Nahar
Tanggerang, 21 April 2022
_____________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H