Awal kutemui, kaumiliki makna mengumpat di balik kata-kata
Aku tak mengerti, namun akrab dengan bunyi
Melihatmu tersusun rapi menyertai nada menguntai rasa
Irama memang menggoda lisan untuk mengeja
Meski tak terjumpai apa arti yang telah terbaca
Aku tak tahu jika itu adalah diksi
Aku tak mengerti jika itulah imajinasi
Hanya rasa ini telah mendeteksi adanya curah ekspresi
Hingga perlahan menarik dan menggoda analogiku
Masuk ke dalam rahasia perasaanmu yang bertajuk aku
Kulihat tembok bertuliskan kamu
Berdiri di leiden, ditelanjangi banyak mata
Terpuja sebab kau kandungkan pesona
Terpuji bahasa aku melakoni sabda Â
Kau adalah aku, karya miliki tuan chairil anwar
Aku bersama kini dan masa lalu
Dengan prosaku yang menulis aku; milikmu tuan
Tidak mampu sepadat aku yang milikmu
Aku tak bagus menyerupai torehan kau; tidak sanggup menulis seperti sepadat puisi tua
Dua puluh satu maret adalah kemarin
Hari perdamaian antar bait hati kini dan masa lalu; aku milikmu dan prosa miliku; milik generasi kami
Reklame penulis gerakan yang disabdakan puitis sedunia
Terpasang hingga seribu tahun ke depan atau bahkan untuk selamanya
Created By : Â Nahar
Tanggerang, 22 Maret 2021
#Terinspirasi dari Puisi Berjudul Aku Karya Milik Tuan Chairil Anwar
#Selamat Hari Puisi Sedunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H