Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyuman Imanmu, Dicemburui para Bidadari

5 Desember 2020   20:44 Diperbarui: 5 Desember 2020   20:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Karya :  Nahar 


Kamu yang selalu terpaku
Pada teras langit malam ini
Semoga piawai kau bangun lagi ruang syair
Tanpa harus memejamkan mata lebih lama
Untuk menjemput rasa yang telah jatuh dan jauh tenggelam

Dan di sana ... di penghujung selatan
Adalah sisi yang memperhatikan peran matahari dan bulan
Melintas meski tiada segagah zirah dari para krustasea
Berpijar walau tak seindah binar-binar dari mata para mutiara

Kamu yang sedang mencari kata
Kuharap, tiada kau selami lagi kehangatan yang melintir
Melena di sebalik napas yang nian elok menyelir
Meski kerap tersengat rasa, dari setiap abai yang menyudutkanmu, nan senantiasa datang bergilir dalam imaji ... menjadi selimut yang susah kau hempaskan

Aku melihat noda di lamun yang paling dingin
Yang masih membeku di sepanjang musim hujan
Semoga bukan riang noda yang terpiara yang selalu abadi
Melainkan bisa turut pudar terbilas siraman iman

Tiada pernah kusuruh dirimu untuk melangkah mendatangi milliyaran angan, yang meski telah terpilin rapi menjadi bekalmu di waktu senggang

Tiada pernah inginku mampir dengan membawa vonis latar belakang cemburu
Hanya pemerhatimu sepanjang usiamu
Juga pemerhati senyum keimanan milikmu, yang mana selalu di cemburui barisan gagah para bidadari
Jagalah itu, senyuman terhebatmu

By :  Nahar
Tanggerang, 05 Desember
_________________________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun