Karya :Â Nahar
Hei, bunga sepatu ...!
Entah bagaimana ia mencintaimu lebih...?
Yang mana hanya semak suku Malvase
Yang berjibaku tumbuh di terik nuansa Asia Timur
Namun kerap juga kujumpai hujan yang menjumpaimu di sini Â
Meski tiada semerbak ranumnya wangi
Namun tetap menjadi bahan eksperimen kultivar dan hibrida sampai hari ini Â
Keselarasan baru tercipta, secipta mahkota berlapis tunggal dan ganda buah tangan-tangan subur para pembudidaya
Namun diriku sedang egois, karna kujatuh cinta sewaktu pagi melihatmu dengan warna natural yang merah muda Â
Angin telah menerpa lima lembar kelopakmu yang terlindungi epicalyx
Membuatmu bergerak dengan helai berlapis bak permaisuri sahaja, manis dengan gaun pengantin merah jambu
Bentuk silinder di sepanjang tangkai sari, serupa roda arloji, dengan oval bertaburan serbuk yang keemasan
Dan di dalam buah kapsul berbilik panca, telah bersua netraku dengan benih-benih kecilmu di sana, adalah generasi elok yang kerap selalu diberikan salam oleh sang lebah
Berdiameter enam hingga dua puluh centimeter ketetapan Tuhan rupamu dengan pistillum menggoda yang menjulur ke luar dari dasar mahkota Â