Kamu sangat tahu kalau peluang usaha pertanian, khususnya pupuk kompos besar adanya. Maka dari itu, kamu memutuskan untuk melakukan usaha ini. Nah, tapi sebelum memulai usaha, tentu kamu harus mengatahui dulu dong cara membuat pupuk kompos. Sebenarnya, bisa saja kamu membelinya dari supplier. Tapi, dengan membuat pupuk kompos sendiri, modal yang dikeluarkan juga bisa lebih kecil, lho. Alasannya karena cara membuat pupuk kompos ini, memakai bahan-bahan limbah rumah tangga, yang tentu kamu sering temukan di rumah. Istimewanya lagi, cara membuat pupuk kompos juga mudah.
1. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Sebelum memulai pembuatan pupuk kompos, siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan. Sebagian besar alat dan bahan ini cukup sederhana dan bisa ditemukan di rumah.
Alat:
- Keranjang dengan lubang kecil
- Kardus seukuran keranjang
- Wadah besar untuk mengompos (keranjang, gentong, batako, ember)
- Sampah rumah tangga
- Sekam atau tanah
- Dekomposer atau starter seperti EM4 (dapat diperoleh di toko pertanian)
2. Memilih Sampah yang Bisa Dijadikan Bahan Pupuk Kompos
Langkah pertama dalam membuat pupuk kompos adalah memilah sampah rumah tangga yang dapat dijadikan bahan kompos. Tidak semua sampah dapat diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah yang Bisa Dijadikan Bahan Pupuk Kompos:
- Sisa makanan seperti sayuran, buah, dan daging busuk
- Kertas bekas atau tisu
- Potongan kayu
- Bumbu dapur kadaluarsa
- Rumput dan dedaunan
- Bulu hewan yang rontok atau potongan rambut
- Debu dari belakang kulkas
- Kotoran hewan peliharaan
Sampah yang Tidak Bisa Dijadikan Bahan Pupuk Kompos:
- Minyak goreng bekas/jelantah
- Kertas kado metalik
- Kacang walnut
- Kaca
- Tumbuhan yang terkena penyakit
- Kemasan minuman yang dilapisi bahan metal
- Kardus makanan bertekstur greasy (seperti kardus pizza)
4. Menata Wadah Pupuk yang Sudah Disiapkan
Tahap berikutnya adalah menyiapkan wadah pupuk. Gunakan keranjang dengan lubang kecil dan tempatkan di area teduh yang tidak terkena air hujan. Beri penyangga di bagian bawah untuk memastikan aliran udara lancar.
Masukkan sekam ke dalam keranjang untuk menyerap air berlebih, mengontrol bau, dan menjaga jumlah mikroba. Letakkan kardus bekas di atas sekam untuk menampung sampah organik.
5. Menempatkan Sampah Organik yang Sudah Dipilah
Poin penting dalam pembuatan pupuk kompos adalah menempatkan sampah organik dengan benar. Potong sampah organik menjadi bagian kecil untuk hasil yang lebih baik. Campurkan sampah dengan starter hingga merata, karena starter akan membantu proses penguraian.
Jika pupuk kompos terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu. Untuk mengurangi aroma tidak sedap, Anda bisa menambahkan kulit jeruk.
6. Cek Keadaan Pupuk Secara Berkala
Periksa secara rutin kondisi pupuk kompos. Cara mudah untuk mengeceknya adalah dengan mencelupkan jari sedalam 2 cm ke dalam pupuk. Jika terasa hangat, proses pengomposan sedang berlangsung. Jika tidak hangat, pupuk mungkin terlalu kering; tambahkan sedikit air untuk memicu kerja mikroorganisme.
Proses pembuatan pupuk kompos biasanya memakan waktu 1-2 bulan. Selama proses ini, pastikan untuk sesekali mengaduk dan menambahkan air jika pupuk mulai mengering. Pupuk kompos yang siap pakai berwarna hitam, tidak terlalu basah, dan tidak berbau.
7. Memanen Pupuk yang Telah Jadi
Saat pupuk kompos sudah siap, Anda dapat memanennya untuk digunakan sendiri atau dijual. Jika Anda berniat untuk menjualnya, pastikan untuk menyisakan sebagian pupuk kompos sebagai pengganti EM4 atau starter untuk batch berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H