Mohon tunggu...
nagitanavalia p
nagitanavalia p Mohon Tunggu... Penulis - seorang penulis

saya seorang penulis di Rumah Mesin yang tertarik belajar hal baru, hobi saya dance dan tari tradisional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Sampah Plastik Bagi Kehidupan

4 September 2024   10:18 Diperbarui: 4 September 2024   10:28 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Membahayakan Nelayan

Material plastik dibuat dengan bahan yang fleksibel dan juga kokoh. Bahan baku yang digunakan bisa mengotori perairan dan bahkan menjadi lautan sampah. Hal ini bisa membuat kapal nelayan tersangkut saat berlayar. Mungkin terkesan berlebihan, tapi material plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Tanpa terasa, sudah ada jutaan ton sampah plastik yang tergenang di dasar laut.

5. Mengganggu Daya Tarik Wisata

Semua orang sudah tidak perlu memungkiri bahwa sampah tidak sedap dipandang. Sampah plastik di Indonesia masih jarang dipisahkan berdasarkan jenisnya. Hal ini membuat bau tidak sedap karena sampah plastik bercampur dengan sampah organik. Bayangkan jika ada turis yang berkunjung, tentu daerah tersebut menjadi tak nyaman untuk dikunjungi lagi.

6. Menghabiskan Banyak Biaya

Saat sampah sudah menjadi masalah serius, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. Pada kenyataannya, pengolahan sampah bukan hanya sulit, tapi juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya sampah plastik mulai dikurangi dan diolah secara mandiri di lingkungan terkecil. Mulailah dari kebiasaan yang bisa dilakukan sendiri.

7. Bencana Alam

Alam bukan hanya akan ikut terkontaminasi polusi dari air, tanah, atau udara akibat material kimia di dalam plastik. Namun, bahaya banjir, tanah longsor, dan bencana alam lain juga bisa dipicu oleh sampah plastik. Pantai semakin terkikis sehingga kontur tanah tidak stabil dan bisa memicu bencana alam yang lebih berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun