Mohon tunggu...
Nagita Histimuna Aisyah
Nagita Histimuna Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Pembelajar yang ingin terus belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hari Gini Jangan Mau Terjebak Toxic Relationship

26 Januari 2023   16:30 Diperbarui: 26 Januari 2023   16:35 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta? Boleh! Bodoh? Jangan!

Membangun sebuah hubungan memang perlu adanya kerja sama yang baik serta kesepakatan/komitmen antar kedua belah pihak. Hal ini tentu bukan tanpa tujuan, melainkan sebagai alat perekat yang bisa digunakan bila di dalam hubungan itu nantinya terdapat sebuah keretakan.

Namun sayangnya tidak semua pasangan paham dan sadar. Padahal hubungan tanpa kesepakatan dan tanpa tujuan jelas, kerap menimbulkan masalah yang kemudian membuat salah satu pihak merasa tertekan. Merasa tidak ada lagi kehangatan, tidak ada lagi cinta, tidak ada lagi dukungan, serta tidak ada lagi kepercayaan. Jatuhnya, sebuah hubungan akan terasa menyulitkan dan hampa.

Belum lagi jika dalam sebuah hubungan hanya didominasi oleh salah satu pasangan. Di mana yang satu bersikap superior dengan merasa bila ia memegang kendali atas hubungan itu, seperti mengekang, melarang. Dan yang satunya inferior dengan hanya bergantung, menurut, serta senang hati menjadi korban atas nama cinta.

Duh!

"Cinta seharusnya memberdayakan, BUKAN memperdaya!" - Nagita Aisyah

Itulah yang kemudian penulis sebut sebagai Toxic Relationsip.

Dikutip dari alodokter.com - Toxic relationship atau hubungan beracun merupakan istilah untuk menggambarkan suatu hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan pertemanan, friendzone, bahkan keluarga.

Sedangkan menurut Dr. Lillian Glass, yang pertama kali memperkenalkan istilah 'toxic' lewat bukunya yang bertajuk 'Toxic People' pada ahun 1995 menyebutkan bila, toxic relationship merupakan hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan.

Mengambil konteks hubungan romantis, toxic relationship akan menimbulkan banyak impact negatif bagi diri sendiri. Seperti:
1. Hilangnya energi positif termasuk semangat dan kebahagiaan
2. Merasa tertekan, takut dan marah
3. Merasa diremehkan dan tidak dihargai
4. Merasa dimanfaatkan
5. Diri tidak berkembang karena selalu diatur dan dilarang
6. Mengecilnya lingkaran pertemanan
7. Berkurangnya prestasi akademik/non akademik
8. Tidak fokus pada karir karena terganggu dengan perasaan yang selalu kacau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun