Mohon tunggu...
Nagita Histimuna Aisyah
Nagita Histimuna Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Pembelajar yang ingin terus belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai Menganti: Surga yang Tersembunyi di Balik Bukit

22 Januari 2023   06:30 Diperbarui: 22 Januari 2023   07:18 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai teman-teman! Apa kabar? Jenuhkah liburan semester kali ini? Atau jangan-jangan masih bingung cari tempat wisata untuk dikunjungi? Wkwk

Wait, keep calm! Di tulisan kali ini, aku akan mengajak kalian untuk sejenak merefresh diri dengan liburan ke sebelah selatan pulau Jawa yang menyimpan banyak sekali keindahan, salah satunya yaitu Pantai Menganti nan terkenal karena pasir putih menawannya dan laut biru dari Samudera Hindia.

Pantai Menganti sendiri terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Banyak mitos beredar mengenai tempat ini.

Konon dulu ada sepasang kekasih yaitu seorang panglima perang Majapahit dan seorang wanita, yang hubungannya tidak direstui oleh orang tuanya. Keduanya pun berjanji untuk bertemu di tepi lautan berpasir putih, selatan pulau Jawa. Namun ternyata penantian lama sang panglima tidak membuahkan hasil karena kekasihnya itu tak kunjung datang. Hal tersebut kemudian menjadikan tempat ini dinamakan menganti atau menanti.

Dok pribadi
Dok pribadi

Perjalanan menuju ke tempat yang dikelola oleh masyarakat di bawah LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) setempat ini cukup mudah dengan akses jalan terbilang sangat baik, meski harus melewati banyak tanjakan-turunan-belokan dan jalan bercabang. Namun tak usah khawatir, Google Map akan membantu teman-teman untuk sampai ke tujuan! Sedangkan estimasi waktunya ditentukan dari mana kita berasal/berada ya.

Tiket masuk objek wisata ini cukup ramah, yaitu seharga 15.000 rupiah/orang, di mana tiket tersebut dapat digunakan untuk menikmati wisata pantai Menganti termasuk jembatan merah, tanpa lagi harus membayar serta sudah termasuk parkir di semua spot area wisata.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Berawal dari pintu gerbang utama loket masuk, kita masih harus kembali menempuh perjalanan sekitar 5 menit melewati jalan yang medannya lumayan ekstrem dengan turunan-belokan tajam. Tapi, hal tersebut terbayar lunas kok karena pemandangan tak kalah menakjubkan mata terpampang di sisi kiri dan kanan.
Begitu kita akan sampai dipertigaan, hamparan pasir putih mulai menyambut serta menyilaukan mata dengan deretan perahu biru para nelayan yang terjejer rapi di sepanjang bibir pantai.

Dari pertigaan tersebut kita bisa terlebih dulu berbelok ke arah Barat (kanan) menuju area pasir putih. Tak lupa, pantai dengan hamparan laut berwarna biru ini diperbolehkan untuk tempat bermain air bagi para pengunjung lho. Ingat, tetap harus berhati-hati, saling menjaga, dan jangan kotori lingkungan!

Di sisi pantai kita akan disihir keindahan tebing Keteb Widodari nan menjulang indah. Belum lagi, pantai ini juga dipenuhi pepohonan rindang di tepinya yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk sekedar menikmati panorama dengan duduk di atas tikar bawaan sendiri atau menyewanya di sini.

Keindahan berikutnya bisa didapatkan di sisi timur objek wisata ini, yaitu Tanjung Karangbata. Dari pertigaan semula, kita akan melewati banyak kedai menjajakan berbagai macam kuliner serta seafood, dengan medan menanjak dan lagi-lagi belokan tajam, sebelum akhirnya menemukan tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua.

Dok pribadi
Dok pribadi
Sampai sini pengunjung akan dihadapkan beberapa pilihan spot menarik guna dikunjungi. Pertama, kita dapat menemukan camping area dan penginapan di sisi kiri tempat parkir melalui jalan menanjak yang boleh dijangkau menggunakan kendaraan. 

Tempat ini merupakan area penginapan berbentuk villa dengan halaman bukit berundak nan cukup landai untuk mendirikan tenda, lagi menghadap langsung ke lautan. Bagi yang ingin berkemah, kalian bisa membawa perlengkapan sendiri atau menyewanya di sini lho!

Kedua, dengan memilih jalan lurus pengunjung akan langsung sampai di Bukit Gazebo yang menyajikan panorama laut nan menyihir mata, berpadu hijaunya perbukitan. Dari sini kita bisa menikmati eksotisnya pecahan ombak menghantam serakan bebatuan yang konon merupakan sisa letusan gunung api purba.

Screen Shoot GMaps
Screen Shoot GMaps
Oiya, untuk beristirahat sembari menikmati pemadangan, pengunjung boleh menggunakan gazebo tanpa perlu membayar lho! Cukup cari gazebo yang belum digunakan pengunjung lainnya, kalian bisa bersantai sejenak sembari bercengkerama riang.

Selanjutnya, kita akan menyusuri jalan hingga sampai di Jembatan Merah. Salah satu ikon pantai Menganti yang biasa digunakan untuk berswafoto maupun mengabadikan momen kebersamaan lainnya. Jembatan ini hanya boleh dinaiki dengan kapasitas 50 orang saja ya! Jadi bila dalam keadaan ramai, pengunjung bisa bergantian agar tidak berdesakan.

Jembatan ini menyajikan panorama tak kalah luar biasa: deburan ombak menabrak karang, lautan Samudera Hindia nan jernih biru hijau menawan, pantai pasir putih dengan perahu nelayan yang berjejer di seberang, dan hijaunya perbukitan, menjadi daya tarik tersendiri sebagai spot foto kita.

Ketiga, bila memilih terlebih dulu ke arah kanan, maka kita akan mendapati mercusuar setinggi 20 meter, di mana tempat ini menjadi spot paling baik untuk menikmati keindahan sunset dan sunrise.

Terpenting, pengunjung tak perlu risau bila ingin berkunjung kesini, karena selain menyajikan keindaan pantai dan laut nan memukau, fasilitas yang tersedia di dalamnya juga terbilang lengkap. Seperti:
1. Area parkir luas serta rindang
2. Kamar mandi dan toilet umum (ada yang gratis)
3. Mushola
4. Warung
5. Kios cenderamata
6. Camping area
7. Penginapan

Di sini pula terdapat Tempat Penampungan Ikan (TPI) yang biasa digunakan para nelayan untuk meletakkan hasil tangkapannya sebelum kemudian dijual ke pasaran. Oiya, pengunjung juga bisa membelinya langsung lho :)

Sayangnya agar dapat menuju ke pantai, kita harus membawa kendaraan pribadi, dikarenakan kendaraan umum belum menjangkau sampai ke lokasi ini.

Dok pribadi
Dok pribadi
Gimana? Udah tidak sabar untuk ke sana? Hehe. Komen di bawah ya :)Sampai bertemu di tulisan dan perjalanan berikutnya!

Salam hangat dariku, Nagita Aisyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun