Mungkin dengan pelatihan dasar/training untuk SDM tentang pariwisata dan pelayanan, Â atau menjadikan anak didik kita yang menimba ilmu di dunia pariwisata (SMK Pariwisata; Akademi Pariwisata; Politeknik Pariwisata) sebagai ujung tombak untuk mngajarkan pariwisata dan pelayaan kepada rekan-rekannya, keluarga, dan penjual jasa, sehingga pelan tapi pasti, pariwisata dan pelayanan bisa berjalan untuk saling membantu satu dengan yang lainya, untuk dapat menyediakan jasa, untuk dapat memberikan sebuah pelayanan yang baik kepada wisatawan yang akan datang ke NTT.
Hasil akhir, adalah ketika Pariwisata di NTT sudah berjalan sukses, diimbangi juga dengan masyarakat yang memang paham akan bagaimana memberikan pelayanan yang prima, dan terciptalah sebuah kepuasan pelanggan (customer satisfaction), bukan seperti saat ini, dimana masih ditemukan begitu banyak kekurangan dari penyedia jasa, khususnya di NTT, semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H