Mohon tunggu...
nagekeo bersatu
nagekeo bersatu Mohon Tunggu... -

nagekeo bersatu, pemilik forum di grup facebook nagekeo bersatu dan pemilik www.nagekeopos.blogspot.com, juga pemilik tabloid nagekeo pos ..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tali ata Lomba, Sosok 'Frustrasi' tapi Survive

6 Maret 2014   02:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan untuk Vitalis Ranggawea

Sabtu, 8 Februari 2014, tentu hari penuh kenangan bagi om Vitalis Ranggawea, tokoh senior Nagekeo di Jakarta. Hari itu, sosok paling kontroversial di grup facebook Nagekeo Bersatu ini merayakan pernikahan suci putri bungsu (ketiga), Meta dan Benny.

Cuaca yang kurang bersahabat (hujan) ternyata tidak mengurungkan niat keluarga besar dan kolega om Vitalis untuk hadir di gereja, momen terpenting dan terberkati untuk memberi semangat dan dukungan moril bagi keluarga baru Meta dan Benny.

"Meta dan Benny..kalian sendiri telah membuat pilihan sebagai suami istri di hadapan Tuhan kita Yesus Kristus, karena itu kalian sendiri pula harus mempertanggungjawabkan pilihanmu itu, artinya kalian harus hidup sebagai suami istri untuk selama-lamanya," demikian Pastor menasihati kedua pengantin ini.

Seperti saudara-saudara kita yang Muslim, semoga Meta dan Beny bisa membangun keluarga yang Sakinah Mawaddah Wa Rahmah, pinta Pastor tadi. Pastor sadar betul bila sebagian keluarga om Vitalis adalah muslimah karena ada yang hadir di gereja dengan berkerudung seorang muslimah. Om Vitalis ternyata juga mengundang keluarga muslim di lingkungan tempat tinggalnya untuk menyaksikan langsung pernikahan suci putri bungsunya, putri yang diasuh secara ekstra saat kecil karena lumayan aktif (baca peloro dalam bahasa ata mau).

Maklum, peran penting om Vitalis di gereja dan lingkungan (RT, RW, Kelurahan) berbuah manis karena perbedaan dalam iman akan Tuhan tidak bisa mengalahkan tali persaudaraan yang terbangun solid sejak lama itu.

Di malam resepsi hari yang sama, om Vitalis tiba-tiba saja mengatakan begini: "Perjumpaan kita malam ini dibatasi karena kita hanya menyewa gedung ini untuk dua jam saja, namun persaudaraan tidak akan pernah dibatasi. Untuk itu, saya mengundang semua keluarga datang ke rumah saya malam ini karena saya sudah menyediakan muku loto (menu spesial ala ata mau)."

Mengecewakan sekali, karena om Vitalis tampil bicara ketika ruangan pesta tengah dipadati pencinta tarian ja'i sejumlah lebih dari 2000 undangan itu. Perjuangan undangan ke tempat pesta di tengah guyuran hujan dan kemacetan Jakarta ternyata berujung pada kekecewaan.

Tapi dalam hati, saya berpikir mungkin baik juga jika budaya pesta orang Nagekeo dan Flores pada umumnya dikurangi menjadi 2-3 jam, tidak lagi semalam suntuk hingga pagi hari. Kita harus tetap menjaga kebugaran agar tidak mengalami penurunan produktifitas di kantor, ini penting bagi yang sudah bekerja.

Sebuah Kehormatan

Saat kita makan muku loto di rumah kediaman, om Vitalis dan keluarga besar istrinya dari Manado mengajak kami berdendang dan menari bersama. Punggawa-punggawa musik dan penyanyi asal Nagekeo di Jakarta memanfaatkan dengan baik momen malam itu untuk dapat pengakuan. Mereka itu antara lain, Marsellinus Ado Wawo, Fridus, George Soge Soo, Tobby Ndiwa, Valentinus Jandut, Simon (Rikky) Lere, Barce van Alfred, dan nona Imel.

Ivan Nestorman juga tak mau ketinggalan. Tiga kali tampil dengan lagu Mogi Fu Kugu, Ivan menjadi sangat akrab dan bukan sosok yang asing lagi bagi keluarga Nagekeo di Jakarta. Di tengah karir musik yang sedang bersinar di tingkat internasional, eja Ivan kian mendekatkan diri dengan keluarga Nagekeo karena ingin berbagi kebahagiaan yang sama. "Terima kasih Ivan, kehadiran Ivan malam ini adalah kehormatan bagi saya dan keluarga," ujar om Vitalis.

"Kobhe modhe, saya pamit pulang tapi miu dheo keze walo," Ivan langsung menimpal pernyataan sentimentil oleh MC berbakat George Soge Soo, terkait bayaran si bintang musik etnik dan jazz ini yang mencapai Rp60 juta per show (penampilan).

Suami Katarina Mogi, srikandi dari Bengga, dan ayah 3 putri ini menyanyikan lagu Mogi Fu Kugu penuh penghayatan berkat modifikasi aransemen musik yang dimainkan musisi muda berbakat dan fenomenal, Tobby Ndiwa.

Pengagum Ivan, Dus Mbulu, adalah orang paling beruntung karena bisa jingkrak jingkrat dengan gaya tangan menyapu langit. Tokoh senior Nagekeo yang satu ini hanya mau menari jika lagu yang diputar adalah lagu Mogi Fu Kugu punya Eja Ivan. Mogi Fu Kugu, bisa jadi lagu terpopuler (hit) milik Ivan karena disukai publik sejagat. Lagu etnis yang mendunia (go international).

13940231801559027648
13940231801559027648

Kontroversial dan frustrasi

Vitalis Ranggawea sangat populer di kalangan publik Nagekeo Bersatu (NB) karena dikenal sebagai sosok paling kontroversial. Jangan heran, berbagai hujatan menyerang tokoh senior ini, terutama hujatan dari barisan generasi teknologi (baca: generasi muda).

Banyak pihak dibuat frustrasi oleh Vitalis Ranggawea karena pernyataan-pernyataan yang menyinggung perasaan. Sosok seorang manager di sebuah perusahaan Korea itu seperti sedang bergulat dengan dunianya sendiri, sulit menerima kehadiran generasi teknologi yang minim nilai etika sosial. Ehm..ijin batuk dulu.

Menyerang secara frontal ternyata menjadi bumerang bagi pemilik blog tanagekeo.worpress.com ini. Beberapa anggota NB (kalangan muda) tidak segan-segan melakukan serangan balik (counter attack) secara brutal kepada tokoh yang sangat mencintai budaya Lape ini. Om Vitalis akhirnya mengalami frustrasi hebat meski berusaha menghibur diri dengan dinamika baru dalam grupnya sendiri, Nagekeo Pata Kita.

Sebagai admin Nagekeo Bersatu (NB), saya memberi apresiasi yang tinggi pada sosok senior paling ganteng ini. Om Vitalis yang blak-blakan ternyata telah banyak mempengaruhi orang untuk memperhatikan kembali nilai terpenting dalam kehidupan sosial yakni etika, sopan santun, dalam berkomunikasi. Jangan sampai kita jadi korban teknologi, atau dengan teknologi kita mengorbankan orang lain. Ehm..batuk lagi.

Saya percaya, bagi Vitalis Ranggawea, tidak santun dalam berkomunikasi bisa dimaafkan tapi tidak ada kata maaf bagi yang menggunakan teknologi untuk menghancurkan orang lain atau sesama anggota NB. Sama halnya, om Vitalis memaafkan anaknya yang jujur meski pernah menyontek di kelas. Sebagai nilai, kejujuran lebih tinggi dibanding perilaku menyontek itu.

Apapun dinamika berkembang di NB, om Vitalis memilih stay on ketika keputusasaan memuncak dan hendak keluar dari NB, tentu akibat akumulasi frustrasi yang pernah dialaminya. Om Vitalis ternyata begitu meyakini bahwa Hikmah Selalu Menyusul.

Felix culpa, dosa atau kesalahan yang membahagiakan. Buah dari kedosaan manusia, orang Kristen percaya Tuhan mereka datang menebusnya. Orang Inggris mengatakan blessing in disguise, ada berkat atau keberuntungan dibalik kemalangan. Karena itu ketika dirundung malang, orang yang pasrah selalu bertanya ada apa dibalik beban tak tertanggungkan, tulis Vitalis di blognya (http://ranggawea.blogspot.com).

Vitalis tidak suka sikap arogan (sombong) namun selalu mengambil hikmah dari orang yang arogan. Ayah tiga putri cantik yang akan memasuki usia perkawainan ke-35 tahun itu juga selalu mengambil hikmah dari orang yang gagal. Tidak berlaku untuk orang yang plin plan, katanya tegas kepada admin NB belum lama ini. Sayang, Vitalis tidak menjelaskan secara detil parameter arogan yang dimaksud, karena arogan intelektual cukup banyak melekat pada insan NB, semoga saya tidak termasuk..ha ha e e

Om Vitalis, banyak situasi hidup yang bisa bikin kita tidak berdaya dan memaksa kita terus bertopeng. Kami akan terus belajar bagaimana menjadi diri kami sendiri.

Selalu ada biaya ketika kita ingin naik peringkat, atau move to next level.

Tali ata Lomba

Ingin mengenal lebih dalam sosok Vitalis Rannggawea? Kunjungi blog ini, tanagekeo.worpress.com. Alumni Seminari Tinggi Ledalero dan Seminari Mataloko ini memperkenalkan dirinya sebagai TALI ATA LOMBA.

Lahir di Maunori dan masuk SD di Mauromba, Vitalis dikenal luas oleh publik Nagekeo Selatan berkat tulisan-tulisan bernasnya di blog Tanagekeo.

Depok, 9 Februari 2014
Hans Obor, Admin NB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun