Pada masa sekarang ini, banyak hal yang kecil menjadi sangat besar dan sangat serius dan penuh dengan warna-warna keterpurukan hidup. Seperti halnya anak-anak bangsa kita yang menjadi "budak" dari game online.
Di sejumlah daerah di Indonesia, banyak anak yang menghabiskan separuh waktunya hanya untuk bermain di warung internet memainkan berbagai game online. Dan hal ini mereka mulai dari iseng-iseng saja dan semakin lama semakin memikat mereka dan menjadi candu sama seperti halnya menggunakan narkoba. mereka mulai berbohong kepada orang tua dengan mengatakan mereka pergi ke sekolah tetapi mereka malah bolos dari sekolah dan tempat berhentinya di warnet-warnet yang menyediakan game online. Diantaranya juga ada yang berhenti sekolah hanya untuk bermain game ini sepuasnya tak peduli waktu yang telah dihabiskan sia-sia. Dan ada juga mereka melakukan kejahatan untuk mendapatkan uang untuk bermain game ini. Siapakah yang disalahkan?
Mereka ingin sesuatu yang lebih menarik dalam mendapatkan kepuasan yang membuat mereka lebih senang. seakan mereka mendapatkan pelajaran baru dari game online ini tetapi mereka hanya mendapatkan kesenangan semata bukan pelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan mereka.
Padahal, masa anak-anak ini bukanlah untuk dihabiskan hanya dengan memandang layar monitor yang memuaskan mata dan pikiran saja dan anak juga membutuhkan hal-hal yang berbaur positif yang lebih memacu keterampilan mereka seperti permainan yang meningkatkan daya berpikir yang cepat dan fisik yang lebih kuat serta konsistensi pikiran terhadap hal-hal yang positif yang mereka temukan dalam mencapai masa remaja sehingga mereka siap menghadapi masa depan nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H