Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belajar Kehidupan Dari Seekor Lebah

9 Maret 2024   18:56 Diperbarui: 9 Maret 2024   20:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wadas. Sabtu, 09 Maret 2024 pukul 16:09 waktu Indonesia bagian barat... 

Alhamdulillah sore ini hujan begitu lebat... 

Sesekali angin pun bertiup begitu kencang...

Gelegar petir mnegiringi begitu dahsyat... 

Bag pintu besar yang digedor para tentara langit... 

Sekejap dengan kilat cahayanya yang begitu tajam... 

Suara adzan menggema ditengah gemuruh hujan... 

Aku terbangun, badan nampak menggigil kedinginan... 

Ku tengok dari jendela nampak ramai anak-anak kecil berlarian... 

Bermain hujan, sebagian sembari sepedaan... 

Aku berdiri dan jalan menuju pelataran... 

Jongkok menikmati dentuman suara hujan.... 

Memandangi anak-anak kecil yang penuh keceriaan... 

Ingin rasanya ikut bermain hujan... 

Bersama mereka keliling kampung berlarian... 

Diantara mereka pada telanjang, tapi dengan aku, tentu jangan... 

Edan, jika aku ikut telanjang, jadi edan... 

Kampung ku begitu menawan... 

Masa kecil penuh keceriaan...

Begitu sederhanya membentuk kebahagiaan... 

Melempar lumpur untuk perang-perangan... 

Aku asyik memandangi mereka yang ceria... 

Aku ditemani lebah mungil yang terjebak dibalik kaca jendela... 

Seraya memberikan isyarat meminta agar jendela dibukakan... 

Dia tenang nampak kedinginan... 

Dia tahu bahwa diluar sedang hujan... 

Ku sentuh dan dia pun bertengger dijari telunjuk ku dengan nyaman... 

Seolah mendekap, memeluk penuh kehangatan... 

Lebah madu yang mungil kau hari ini pulang kesorean... 

Kau disini sendirian... 

Ratu dan koloni mu menunggu disarang... 

Lebah kau lah salah satu hewan yang dimuliakan Tuhan... 

Nama mu diabadikan oleh Alloh subhanahu wata'ala didalam Al-Qur'an... 

Menjadi nama sebuah surat yakni surat An-Nahl yang berarti lebah... 

Dalam kehidupan tak jarang manusia mengabaiakan...

Sebagian karena takut dengan sengatan... 

Seolah lebah bukan merupakan sesuatu yang signifikan... 

Hingga manusia cenderung mengabaikan... 

Didalam surat An-Nahl ayat 68-69 Alloh subhanahu wata'ala berfirman... 

"dan Tuhan mu mengilhamkan kepada lebah,buatlah sarang digunung-gunung, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia" 16:68...

"kemudian makanlah dari segala buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhan mu yang telah dimudahkan, dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Alloh subhanahu wata'ala bagi yang berfikir" 16:69...

Betapa mulianya lebah hingga Alloh subhanahu wata'ala mengabadikan namanya... 

Septia Rani seorang dosen informatika dari Universitas Islam Indonesia... 

Beliau telah menuliskan tentang pelajaran dari seekor lebah, dengan judul "Jadilah Seperti Lebah"... 

Beliau menulisnya dilaman web resmi UII pada 1 syawal 1442 Hijriyah... 

https://informatics.uii.ac.id/2021/05/17/jadilah-seperti-lebah/

Dari tunisan beliau itulah sebagian aku kutip keistimewaan lebah... 

Sepatutnya kita berlajar darinya... 

Hewan kecil yang begitu besar manfaatnya... 

Lebah hanya memakan segala yang baik saja... 

Mengambil neghtar dari bunga tanpa menjatihkan kelopaknya... 

Lebah tidak memangsa bunga yang sudah ada lebah lainnya... 

Pun tidak menghinggapi bunga yang masih muda...

Lebah tahu bunga mana yang sudah cukup usia...

Pun lebah tahu bunga mana yang sudah habis neghtarnya...

Hanya bunga yang segar, barsih dan baik yang dihinggapinya... 

Sayogyanya kita pun menerapkan seperti halnya lebah mencari makannya... 

Kita dalam urusan pekerjaan, bisnis  dan lain sebagainya... 

Atau kita dalam memilih makanan untuk kita konsumsi bersama keluarga... 

Carilah yang baik dan pasti akan kehalalnnya... 

Pun tat kala kita mencari jodoh kita... 

Pilihlah pasangan yang terbaik secara nasab dan agamanya... 

Jangan pernah sentuh bunga yang sudah ada lebah pemiliknya... 

Jangan pula hinggapi bunga yang belum mekar karena masih terlalu muda... 

Lebah adalah hewan koloni pengejar prestasi yang tinggi...

Seyogyanya sikap yang demikian sama juga kita miliki... 

Jangan pernah berhenti dengan sesuatu yang biasa-biasa saja... 

Harus selalu berusaha untuk mencapai hal yang terbaik bagi kita...

Lebah tidak akan mengambil neghtar bunga tanpa memberikan manfaat kepadanya...

Konsep win-win solutions diterapkan oleh mereka... 

Lebah tak jarang membawa serbuk sari dari satu bunga kepada bunga lainnya... 

Karena bunga tahu tak mampu beraksi dengan sendirinya...

Keterlibatan lebah menjadi sangat berguna bagi bunga... 

Seyogyanya kita sebagai manusia juga menerapkan hubungan yang seperti halnya lebah dan bunga... 

Saling menguntungkan dan memberikan kebermanfaatan bagi diri dan sesama... 

Tebar sepora-sepora kebaikan kesluruh penjuru dunia... 

Tebar kedalam masing-masing benak manusia...

Hingga hati tumbuh berbunga, berbuah banyak kebaikan lainnya... 

Semakin baik tanpa ada bahaya dan kerugian bagi mereka... 

Lebah tidak pernah merebut bunga yang sudah ada lebah lainyya... 

Jadi jangan sesekali kita merebut pasangan yang sudah ada pemiliknya... 

Jangan merebut jabatan dengan menyingkirkan yang  sudah mendudukinya... 

Jangan merebut harta yang belum dijatahkan untuk kita... 

Berkompetisilah dengan sehat dan dengan sebaik-baiknya... 

Jangan memicu huru-hara yang memunculkan kedengkian didalam hati kita... 

Salinglah memberi manfaat bagi sesama... 

Semisal tetangga membuka bisnis usaha keripik pisang atau keripik lainnya... 

Seyogyanya kita tidak membuka usaha yang sama... 

Tapi kita justru membuka usaha untuk mensuplai bahan bakunya... 

Sehingga semua akan berjalan dengan damai sentosa... 

Lebah tidak pernah menuntut dan menekan bunga... 

Lebah tahu bunga memiliki susuan kelopak dan jaringan putik sari yang lemah didalamnya... 

Sehingga lebah tidak benar-benar menghinggapinya... 

Setengahnya sambil terbang agar tidak merusak dan mematahkannya... 

Perasaan manusia juga bisa kita ibaratkan susunan kelopak bunga dan jaringan putik sarinya... 

Rapuh dan mudah terluka... 

Sehingga kita dituntut untuk berhati-hati kala berinteraksi kepada manusia lainnya...

Untuk menjaga keharmonisan bersama...

Sehingga tidak ada diantara kita yang tersakiti, kecewa dan terluka... 

Jangan terlalu menuntut orang lain diantara kita... 

Meskipun dalam lingkup keluarga... 

Agar tidak menjadi toxic hubungan diantara kita semua... 

Rendah hati menjadi akar dari hubungan yang harmoni... 

Iklim kehiduoan akan terasa lebih mesra dan penuh toleransi... 

Lebah pun tidak hanya memberikan manfaat bagi dirinya atau sesama... 

Namun lintas makhluk yang lebah beri manfaatnya... 

Manusia menerima manfaat dari madu yang dihasilkannya... 

Bunga menerima manfaat dari penyebaran serbuk sarinya... 

Semestinya manusia juga memberikan dampak positif bagi seluruh elemen kehidupan disekelilingnya... 

Memberikan manfaat bagi lingkungannya... 

Bagi tumbuhan, hewan, dan sluruh makhluk-Nya... 

Tidak angkuh dengan sekedar mengurusi egonya... 

Lebah juga hewan yang sangat disiplin... 

Teratur, solid dan memiliki loyalitas yang sangat tinggi... 

Lebah bergerombol dengan satu ratu setiap satu koloni... 

Sama halnya seperti manusia...

Dalam tatanan sosial manusia lingkup ter kecil adalah RT, kemudian koloni kelurahan dan seterusnya... 

Pun dalam sisi kesukuan, ada suku jawa, dayak, sunda, dan lain sebagainya... 

Pun lebah memiliki banyak varietasnya... 

Layaknya manusia dengan berbagai rasnya... 

Pun manusia berkoloni dalam tiap-tiap negara...

Sama halnya setiap lebah pun memiliki masing-masing jabatannya... 

Hingga sang ratu yang selalu ketat dijaga... 

Lingkup besarnya sebagai makhluk-Nya adalah meratukan sang maha ratu yang meratui segala ratu ciptaan-Nya... 

Alloh subhanahu wata'ala satu-satunya ratu yang bersamayam jauh ditempat yang satir... 

Dijaga delapan malaikat khamalatul arsy... 

Ciptaan terbesar yang menjunjung mengelilingi singasana-Nya... 

Dan jutaan malaikat lainnya dengan masing-masing tugasnya... 

Hingga Jibril yang selalu dekat dengan para rosul-Nya... 

Jibril yang menjadi ketua dari seluruh malaikat yang ada... 

Hingga manusia dan segala makhluk lainnya... 

Semua seyogyanya berkerja untuk sang maha ratu alam jagad raya... 

Ialah Alloh subhanahu wata'ala... 

Demikianlah seyogyanya kita sebagai manusia... 

Dibekali akal yang begitu istimewa... 

Hingga kita bisa belajar dari apa saja yang kita jumpai disekitar kita... 

Alhamdulillah sholat maghrib sudah ku laksanakan... 

Semoga keberkahan senantiasa berlimpah untuk kita semua beserta keluarga... 

Sudah pukul 18:56 WIB, cukup aku akhiri catatan hari ini... 

Insyaalloh lanjut esok hari... 

Nitip sehat, semangArt dan jangan lupa bahagia... 

Salam cinta dari manusia pelosok desa... 

Desa berdaya... 

Desa mendunia... 

Indonesia jaya... 

Tentara lebah bersama Gaza... 

Tentara lebah bersama Palestina... 

Hingga sepenuhnya merdeka... 

Alhamdulillahi robbil aalamiin... 

Barokalloh... 

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun