Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berkat Yang Disusulkan Untuk Ku

5 Maret 2024   21:20 Diperbarui: 6 Maret 2024   04:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percik api menghiasi langit kampung ini... 

Tak selang lama suara petir menggelegar dahsyat...

Seperti menyambar tak jauh dari rumah ku...

Kilatnya sangat terang... 

Menutupi sinar lampu jalanan... 

Langitendung gelap tanpa bintang... 

Tapi hujan tak kunjung datang... 

Aku duduk didepan pintu kamar bercengkrama dengan angin lembut yang menerpa badan...

Ku terima salam dari mereka yang membisikkan... 

Yang menitipkan kepada dinginnya angin malam... 

Sunyi menjadikan hati kian merasa tentram... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun