Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menikmati Diri Menjemput Usia Senja dengan Bahagia

29 Februari 2024   17:58 Diperbarui: 29 Februari 2024   19:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gembira ku menyambut senja

Wadas. Kamis, 29 Februari 2024 pukul 15:49 waktu Indonesia bagian barat... 

Setiap hari ku... 

Selalu ku luangkan sore untuk latihan menulis... 

Dan sore ini termasuk lebih cepat aku bisa bermesraan dengan kompasiana... 

Media inilah satu-satunya sarana ku untuk berlatih...

Biasanya aku aku baru latihan diantara jam lima... 

Sesekali lebih awal, atau justru lebih petang ku mulainya... 

Terkadang juga sengaja pagi hari ku selesaikan latihannya... 

Karena siang atau sorenya ada acara... 

Mungkin besok latihan menulis justru di pagi hari... 

Insyaalloh besok siang menghadiri resepsi kawan... 

Sorenya ziarah selapanan abah kyai Muhammad Noer Yasin di Dukuh kendayaan... 

Pondok Pesantren Nurul Anwar Kendayaan Desa Delisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang... 

Provinsi Jawa Tengah Indonesia... 

Disitulah tempat dimana dulu aku menimba ilmu... 

Walau hanya sebentar dan sangat sebentar, singkat kala itu... 

Tapi Alhamdulillah, walau satu dua ayat yang aku faham dan tahu... 

Kini manisnya ku petik dan ku terima... 

Dulu kala Susilo Bambang Yudoyono ingin maju... 

Beliau beberapa kali sowan kepada almarhum guru ku... 

Masih ada foto beliau bersama sang guru terpajang didinding rumah diruang tamu... 

Pun dulu sempat juga keluarga gus Dur datang ke Pondok Pesantren ku... 

Lalu berkumpulnya puluhan ulama-ulama salaf besar dari sabang sampai merauke... 

Itulah sekelumit kenangan yang aku ingat kala aku menuntut ilmu... 

Keluarga almarhum guru ku sudah kuanggap sebagai keluarga ku... 

Setiap jumat pahing kusempatkan datang mengunjungi makam sang guru... 

Sekalian silaturrahim kepada seluruh keluarganya dikampung itu... 

Tak akan ada putusnya barokah do'a sang guru... 

Walau aku belum bisa membanggakan dengan balas budi kepada beliau... 

Semasa hidupnya aku hanya bisa merepotkan beliau... 

Kini aku hanya bisa mengirimkan surat fatikhah untuk menyampaikan besarnya rasa rindu dihati ku... 

Jumat pahing bulan Ramadhan besok tepat satu tahun wafatnya beliau... 

Do'a ku dibulan sya'ban bulan yang juga mulia ini untuk abah guru ku... 

Semoga almarhum abah Kyai Haji Muhammad Noer Yasin Bin Kyai Haji Zainudin senantiasa mendapatkan tempat VIP disisi Alloh subhanahu... 

Semoga senantiasa dibersamakan dengan Rosululloh Muhammad sholallohu alaihi wassalam... 

Menunggu hari akhir dibangkitkan dengan duduk dipelataran surga yang menawan... 

Duduk dibawah pohon yang rindang... 

Diatas batu besar dipinggir sumber mata air yang menyejukkan... 

Diiringi suara emericik air terjun kecil yang menenangkan... 

Dan nyanyian burung-burung dengan warna hijau dan berkawan... 

Duduk bersama Nabi dan para wali dzikir mensucikan illahi... 

Semua ibadah ukhrowi, setelah merdeka dari ibadah duniawi... 

Menunggunya orang sholeh dialam kubur itu terfasilitasi oleh sang illahi... 

Semua pertamanan yang indah dan wangi... 

Sedang yang terpenjara dengan siksa kubur ialah mereka yang tak memiliki iman didalam hati...

Mereka yang pernah mendurhakai bahkan ingkar kepada sang illahi... 

Dialam kubur hingga hari dibangkitkannya hanya sekejap saja... 

Sebagian manusia merdeka dan bahagia... 

Dan sebagian lainnya sadar bahwa dirinya celaka... 

Semua akan digiring kesatu tempat padang mahsyar bersama-sama oleh malaikat-Nya.... 

Dan mulailah semua perbuatan akan kembali ditunjukkan kepada masing-masing manusia... 

Semua akan dimintai pertanggung jawabannya... 

Sekecil debu sekalipun atau lebih kecil darinya... 

Rugilah mereka yang dimasukkan kedalam golongan kiri...

Mereka yang mengingkari para rosul dan para nabi... 

Terus bergilir satu per satu kaum diadili... 

Di akhirat semua manusia akan dibuka kecerdasannya... 

Dan sebagian mereka menyesali karena tidak berfikir cerdas sedari di dunia... 

Menyesal karena banyak perbuatannya yang ingkar kepada Alloh subhanahu wata'ala... 

Semoga kita termasuk kaum yang diberi pengampunan dan syafaat rosul-Nya... 

Dan aku sellau bertanggung jawab dari setiap yang aku perbuat... 

Sekalipun hanya latihan menulis ini, aku bertanggung jawab atas segala salah ku... 

Pun bertanggung jawab atas senyum ku yang terkadang palsu... 

Khianatnya pandangan mata ku yang masih memandang kemaksiatan dunia... 

Pun dengan telinga dalam mendengar sesuatu yang berniali perkara... 

Kepala ku dengan isi otak yang memikirkan nafsu belaka... 

Kaki yang berjalan menuju kemaksiatan dunia... 

Lisan yang mengucapkan kebohongan demi keuntungan dirinya... 

Bahkan tak jarang lisan ku menyakiti perasaan manusia disekitarnya... 

Pun hati ynag masih banyak penyakitnya... 

Semua akan ku pertanggung jawabkan dihadapan-Nya... 

Di usia ku yang sudah separuh batas rata-rata hidup manusia... 

Atau justru sudah masuk waktu senja... 

Aku hanyalah manusia yang mengemis ampunan-Nya... 

Menyesali diri atas segala dosa di dunia... 

Jauh lebih indah daripada menyesal kelak di akhirat-Nya... 

Rugi dunia tidak jadi apa, Rugi akhirat banget celaka... 

Begitu abah Muhammad Adib Annas Noer si'ar dalam syairnya... 

Kerugian di dunia tidak apa-apa selagi dalam karena kerugiannya justru mendekatkan diri kita kepada Alloh subhanahu wata'ala...

Dan siapa yang ridho atas kerugiannya di dunia... 

Rodho atas takdir qodo' dan qodar-Nya... 

Niscaya pasti akan menuai untung kelak di akhirat-Nya... 

Tapi sebaliknya, yang tidak ridho atas ruginya di dunia dan justru menjadikan jauh dirinya dari Alloh subhanahu wata'ala... 

Merekalah manusia yang sangat celaka kelak di akhirat-Nya... 

Semoga semua diberikan kesempatan bertaubat dan kembali kejalan-Nya... 

Pintu taubat selalu Alloh subhanahu wata'ala buka bagi setiap manusia... 

Tak terkecuali bagi siapa saja... 

Walau sahabat Umar yang dulunya kafir dan pendosa... 

Tapi taubatnya merontokkan segala dosanya... 

Hingga dia menjadi salah satu sahabat Rosul terbaiknya... 

Begitupun dengan kita... 

Sebanyak apaoun dosa kita... 

Melangkahlah untuk merengkuh-Nya... 

Walau dengan merangkak terseok-seok untuk sebenar-benarnya bertaubat kepadanya... 

Tangisilah diri kita atas segala dosa dihadapan-Nya... 

Rengkuhlah Alloh subhanahu wata'ala disepertiga malam-Nya...

Terkadang orang yang masa lalunya sangat buruk bisa menciptakan masa depan yang paling cerah... 

Demikian kata sahabat Umar bin Kahattab dalam quotenya... 

Seringnya manusia hanya ingin menentukan dirinya sendiri... 

Walau diberi akal, namun terbatasi oelh pandangan mata... 

Hingga hiduonya tidak bisa tenang, tidak melihat luasnya rahmat Alloh subhanahu wata'ala... 

Terkadang do'a pun tak sekedar keinginan... 

Namun tersemat didalamnya adalah keangkuhan... 

Tapi jarang manusia memikirkan terlebih dahulu akan apa yang akan dipanjatkan mejadi do'a... 

Tak sadar perilaku kita masih seenaknya dihadapan-Nya... 

Banyak manusia kini justru membantah hukum Alloh subhanahu wata'ala... 

Ikhlas yang terhijab materi... 

Ketuhanan dibahas tanpa ilmu yang mumpuni dalam dirinya... 

Bukannya memasrahkan diri kepada-Nya...

Namun malah menghakimi ketetapan-Nya... 

Akhlaq semena-mena dirusak oleh dirinya... 

Ideal dalam hidup dibatasi dengan banyaknya harta... 

Bahagia dibatasi dengan kaya... 

Ilmu dan rasa sering kali disepelakan begitu saja... 

Semua demi mengejar harta dunia... 

Demi diwahkan oleh tetangga... 

Bangga dan bahagia hanya sebatas mengurusi ocehan manusia... 

Ikhtiar dan pasrah kepada Alloh subhanahu wata'ala jarang disematkan oleh manusia... 

Karena menuruti besar keinginan dan egonya... 

Semua ditopangi dengan nasfu yang menggiring dalam ranah celaka... 

Manusia kini banyak yang lupa dengan nasab-nasabnya...

Tak sedikit ilmu juga dilupakan dari sanadnya... 

Begitu kering iman kita sebagai manusia akhir jaman yang hina... 

Mari perbanyak ingat kita kepada Alloh subhanahu wata'ala... 

Pun perbanyak sholawat kepada Rosululloh Muhammad sebagai kekasih-Nya... 

Insyaalloh hidup kita dijamin bahagia di dunia hingga akhirat-Nya... 

Nitip sehat, semangArt dan jangan lupa bahagia... 

Dunia ini hanya tempat bersenda gurau saja... 

Nikmati setiap prosesnya masing-masing dari kita... 

Salam cinta dari manusia pelosok desa... 

Desa mendunia... 

Indonesia jaya... 

Mohon maaf lahir batin atas segala salah kalimat dan kata... 

Waktu Indonesia bagian barat sudah menunjukkan pukul 17:58...

Cukup ku akhiri latihan menulisnya... 

Matur sembah nuwun atas segalanya... 

Alhamdulillahi robbil aalamiin... 

Barokalloh... 

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun