Sampai digubuk ku letakkan semua, terus aku pipis dan berwudhu sejenak.Â
Sekitar jam setengah tujuh baru aku tadarus tiga surah andalan ku.Â
Aku baca dengan nada tertinggi ku, sambil buang sinus.Â
Kalau bacanya dengan teriakan sinus dan dahaknya banyak keluar, jadi tenggorokan dan hidung plong.Â
Karena tidak ada suara radio, jadi kedengeran suara ku kenceng banget.Â
Sampai ada orang disawah menjawab dengan teriak juga.Â
Banyak orang disawah tadi, aku tidak peduli mereka mendengarkan teriakan ku, yang penting aku bahagia.Â
Sampai dengan jam tujuh lebih beberapa menit, baru aku baca buku, sekitar satu jam.Â
Tak lama masih baca buku, paklik Khodirin datang ambil cangkul digubuk, dan pupuk.Â
Aku bertegur sapa, beliau mau menyiram dan memupuk pohon kopi.Â
Aku lanjut baca buku, sampai dengan hampir jam sembilan, baru buku aku tutup.Â