Rindu aku menyapa kalian setiap hari...
Jalan setapak tengah sawah yang selalu ku lalui...
Kian menjadi saksi kemesraan ku bersama para petani...Â
Sungai dan curug yang setiap pagi ku cemplungi...Â
Batu yang senantiasa ku duduki...
Mata air yang jernih yang selelau ku rebus setiap pagi...Â
Untuk menjamu para petani yang menghampiri...
Walau dengan secangkir seduhan rosela maupun kopi...Â
Cukup melegakan hati...Â
Pun kala para gerombolan bocil datang...Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!