Hujan yang Kurindu Akhirnya Jatuh Jua

Pun membahas terkait hukum di Indonesia, hukumnya sudah adil, tapi penegak hukumnya yang masih banyak berlaku tidak adil. 

Begitulah pemaparan beliau di acara Serambi Islami pagi tadi, tayangan ulang dari beberapa minggu atau beberapa bulan yang lalau, seingat ku. 

Sekmen do'a aku turut mengamini sampai selesai dan kemudian aku pamit kepada Simbah ku untuk jalan ke gubuk. 

Simbah dan mboklik Rubiati orang kesekian, entah ke sembilan dan sepuluh mungkin yang aku berikan senyum. 

Jalan menikmati udara pagi, sekitar pukul enam, matahari baru saja muncul langsung sembunyi dibalik awan. 

Dokumentasi video beberapa detik sembari berjalan. 

Sampai di jalan tengah sawah, aku bertemu dengan pak Sidul, beliau sedang membenahi gubuk kecilnya. 

Tadi katanya mbruk pas diduduki, karena memang saking kecilnya dan cuma diletakkan diatas tanah. 

Gubuknya pak Sidul yang dibenahi/Dokpri

Kami ngobrol cukup lama, niat hati sembari menunggu matahari meninggi, menunggu moment cahaya masuk ke pesawahan berpadu dengan embun. 

Gemerlip embun sudah memikat hati, sangat bergairah diri ku untuk segera mendokumentasi, aku pamit kepada pak Sidul untuk jalan ke gubuk.