Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sedekah Itu Mudah dan Murah

13 Juli 2023   21:36 Diperbarui: 13 Juli 2023   21:38 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Nonton tipi sejenak biar ngantuk, malah tidak bisa tidur, wal hasil scrolling hape sampai ashar, bergegas aku sholat ashar dan usai sholat langsung ke makam, jenguk simbah, kangen, hihihi. 

Aku bawa air sebotol aqua gede, buat nyiram rumput yang sengaja aku tanam diatas makam, tadi pagi mendung kukira bakal turun hujan, eh alhamdulillah sampai sore malah panas terik, jadi sengaja aku nawakan air untuk rumput-rumput itu biar tidak dehidrasi, hahaha. 

Berangkat ke makam aku lewat belakang rumah, ketemu sepupu lagi momong anak-anaknya, kusapa sambil lewat samping rumahnya. Sampai dimakam langsung ambil mushaf Yasin dan Tahlil, ambil jengkok alias tempat duduk kecil, da langsung menuju makam alm simbah Suwarsan dan istrinya yakni almh mbah Sutimi (orangtuanya Simbok ku), aku siramkan air yang aku bawa, dan langsung aku mulai baca mantra, hahaha. 

Mulut komat-kamit tak lama mbah samiron datang menyapu makam depan ku (makam kakaknya yakni almh mboklik Sanat) usai menyapu dia bergegas ke makam orangtuanya yakni alm mbah Sariyo. Belum sampai selesai aku baca Yasin, pakde Yuslikhun datang duduk didepan ku (beliau suami dari almh mboklik Sanat, makam yang disapukan oleh mbah samiron tadi), sampai aku selesai ritual baca mantra, hahaha, aku teruskan menyapu, tidak tanggung-tanggung aku sapu sekitarnya radius 3-4 meter, pikir ku ngapain kalau nyapu cuma makamnya sendiri, sekalian tetangga kanan-kirinya biar padang dan resik kabeh. Semua aku sapu dan aku pindah ke makam almh mbah Sutimah (Simboknya Bapak ku) dan alm paklik Nur Yasin. Aku bersihkan sejenak, kemudian lihat pakde Yuslikhun sudah selesai aku bakar sampah yang sudah terkumpul di dekat makam istri beliau.

Gedek juga ketika melihat sampah plastik berserakan, niatnya pada baik "nyekar" bawa bunga tabur seplastik, eh bungkus plastiknya asal buang doang. Aku punguti satu per satu yang bisa aku jangkau dan ikut aku bakar semua. Sore tadi makam rame. Pun biasanya besok pagi, jumat ba'da subuh makam juga rame, malah lebih rame daripada kamis sore. Pakde Yuslikhun itu keren, dia istrinya meninggal terus nikah lagi dengan mantan pacaranya jaman muda dulu tetangga desa (dalam posisi duda dan janda) nikah tapi gemati semua dengan anak-anaknya, pun pakde Yuslikhun setiap kamis rutin dan setia menjenguk untuk tahlil di makam almh istri pertamanya. Sampah sudah terbakar, aku bergegas pulang, ketemu dan basa-basi dengan beberapa simbok-simbok yang juga pulang tahlil. Pulang belum sampai rumah ketemu sepupu lagi masih momong anak-anaknya tapi udah main dirumah mbah Alfiyah, basa-basi lagi dan aku masuk rumah lewat pintu belakang, aku ambil pisang dan aku kasihkan ke ponakan karena tadi belum aku bagi. Sudah kelar sore tadi, terus duduk biasa teras belakang sembari leyeh-leyeh ngeringin keringat, sambil mulai latihan menulis. Tulisan sudah dapat banyak nih sedari jam setengah limaan sampai dengan maghrib, ehhhh malah kejadian lagi, maghrib aku tinggal, bagitu usai tadarus aku buka hape, tulisannya sudah ilang semua,padahal sudah aku simpan, cuma lupa tidak aku salin, biasanya selain aku simpan pasti aku pilih semua tulisan dan aku salin, biar kalau hilang bisa tinggal aku tempel. Ya susah lah, memang harus demikian. Hehehe. Alhamdulillah, ini masih bisa tuntas latihan menulis.

Demikian cerita ku hari ini, yang tidak bermutu, mbulet dan melelahkan, tapi bagi ku ini asyik, ini seru, inilah aku, aku menikmati setiap detiknya walau aku tiada mampu menghitung nikmat yang diberikan-Nya dalam satu detik untuk ku. Barokalloh. Aku teramat mencintai Mu ya Alloh, semoga Engkau berkenan membalas rasa cinta ku kepada Mu, aamiin ya robbal aalamiin. Sudah pukul 21:29 WIB, alhamdulillah latihan menulis petang ini aku akhiri, insyaAlloh jika diberi kesempatan oleh sang Khaliq besok latihan menulis lagi. Matur sembah nuwun. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa bahagia. Barokalloh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun