Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyusuri Jalan Setapak Mengenang Masa Kecil

9 Juli 2023   20:47 Diperbarui: 9 Juli 2023   21:14 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Alhamdulillah aku berhasil merekam selama 58 detik dan berhasil tersimpan, walau setelah itu hape mati karena ngedrop dan aku menikmati nuansa pagi dengan mata ku sendiri, menghirup udara yang segar, merasakan orkestra alam yang begitu mempesona. Sembari terus berjalan melewati galengan alias gili sawah, kaki terasa segar menyentuh embun diujung rerumputan. Aku terus berjalan pelan-pelan sembari terus menikmati pagi ku, masya'alloh betapa indahnya kampung tanah kelahiran ku ini. Engkau sajikan alam pedesaan yang apik bag serpihan surga yang Engkau turunkan ke bumi-Mu. 

Rasanya jempol masih pingin terus mengetik tanpa peduli kumandang adzan maghrib. Hahaha. Rehat dulu ah, pukul 17:54 WIB, buka puasa terus sholat, lanjut nanti latihan menulis lagi, ini aku save dulu biar tidak hilang seperti kemarin hahaha. Alhamdulillah buka puasa hari ini pisang raja tapi bukan yang aku petik, ini bapak ku yang petik, tapi entah memetik dari sawah mana, tandannya kecil tapi tetep enak lah, hahaha, pisang raja yang aku petik belum masak. Terus pepaya yang kemarin aku petik, terus makan sama sayur koro (kacang koro yang masih muda, jenisnya seperti buncis tapi teksturnya sedikit kasar) dan empar gereh alias ikan asin. 

Muantap pokokmen, menu buka puasa ku istimewa. Gosok gigi sudah, wudhu, nulis sejenak, terus mari sholat maghrib. Hehehe. Alhamdulillah sholat maghrib dan tadarus sudah terlaksana, mari sholat isya' memeluk Alloh SWT terlebih dahulu, perihal tulisan ini jika Alloh SWT meridhoi bisa sampai selesai ya alhamdulillah, kalaupun tidak, kok ndilalah nyawa ku tidak sampai nanti ya juga alhamdulillah, yang lebih penting adalah sholat terlebih dahulu. Barokalloh. 

Alhamdulillah pukul 19:44 WIB dan sholat isya' sudah terlaksana walau sholat ku masih juga tahap latihan, namung jengkelitan tok, hahaha, sing penting terus belajar khidmat dan khusyu' dalam pelaksanaannya. Diterima atau tidak sholat ku itu urusan Alloh SWT, hak prerogative-Nya, kewajiban ku sebagai makhluk yo terus berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, aamiin.

Tadi sembari aku jalan pulang, aku melihat banyak sawah sekarang dikeringkan dijadikan tegalan dan ditanami kopi, mengingat kopi saat ini sedang naik, jadi mayoritas masyarakat pada menanam kopi, walau yang ditanami bukan kopi kualitas unggul. Lucu masyarakat desa sini itu, apapun hasil pertanian yang harganya sedang naik pasti semua turut menanam, giliran harga anjlok semua sambat, hahaha. Para pengekor, kenapa tidak tanam dari dulu terus sekarang pas harga mahal sudah panen, bukan baru tanam, hahaha. 

Dulu jaman jambu biji getas merah juga sama, sekarang harganya sekilo paling mahal seribu, kalau pas banyak panen harga turun sampe tiga ratus perak sekilo, sekarang pohonnya banyak ditebang, yang tidak ditebang ya dianggurin tidak dirawat. Petani disini pengekor semua. Ini sekarang kopi, padahal berapa tahun lalu aku sudah sempat ngomong ke Bapak sekitar tahun 2015an untuk sawah tanami kopi tapi varietas yang unggul sekalian.

 Tapi ya Bapak ku petani pengekor juga, hahaha, jadi susah diajak melangkah kedepan, setidaknya lima langkah lebih cepat lah, tak bonceng ben iso luwih cepat tapi yo kolot dengan idealis pertaniannya yang jadul, konsep pertanian yang sudah tertinggal sangat jauh. Eman rasanya melihat lahan ditanami tidak maksimal, kenapa tidak varietas unggul sekalian yang ditanam, jadi hasil produk pertaniannya berkualitas. 

Lanjut sambil jalan, sampai dirumah paling pinggir kampung ku, melewati rumahnya mbah Tu'adi, terus jalan melewati tritis rumah warga, dan sampai rumah, sekitar 25 menit aku jalan pagi, menempuh jarak sekurangnya 800 meter, lumayan mengeluarkan sedikit keringat. Sampai dirumah langsung ngecas hape, nyalain karena tadi ngedrop, hape nyala dan langsung keloteng, niatnya mau dokumentasi video dari loteng, baru take video malah hape mati lagi, tidak terekam, hahaha. Kemudian aku lanjut jemur rempah sekalian diloteng, ada Rempah cengkih dan kapulaga, terpal aku bentangkan dan rempah-rempah aku jejer ratakan, sampai terjejer sempurna, hahaha. 

Alhamdulillah tak lama aku turun dan nonton TVRI Klik Indonesia pagi, sejenak sudah disekmen akhir lagi menayangkan maestro seniman lukis menggunakan tanah liat, tanah liat diambil dari beberapa tempat didaerahnya dan memiliki warna-warna yang berbeda setiap daerahnya. Pun seniman lukis dari sampah plastic dengan tekhnik blowing hot gun. Tapi nama senimannya aku lupa semua. Seluruh karya seni mereka sangat luar biasa, begitu bagus nan mengagumkan. Karya mereka telah menduniakan Indonesia. Tak lama ganti acara Jendela Negeri tema "content creator's", tapi aku sambil baca buku jadi kurang memperhatikan, hehehe.

Baca buku baru beberapa lembar nengok jam sudah pukul sembilanan, aku bergegas sholat dzuha dan aku lanjut baca buku lagi sampai jam setengah sebelasan. Mandi kemudian sholat dzuhur, usai sholat nonton TVRI Klik Indonesia Siang sudah disesi akhir, beritanya itu-itu lagi, hahaha. Terus acara selanjutnya ada tausiah siang, aku dengarkan sambil mulai tiduran sampai alhamdulillah tidur beneran. Bangun ashar, bergegas wudhu, sholat, kemudian mulai menulis, karena masak sudah dimasakin oleh Simbok ku. Hehehe. Memang Simbok ku terbaik. 

Sebuah jalan akan menjadi semak belukar dan hilang jika tidak lagi pernah dijajaki dan dilewati, karena pasti tidak terawat. Begitu pun jalan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun