Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cangkul, Sabit Alat Lukis Ku dan Bumi Kanvasnya

3 Juli 2023   23:31 Diperbarui: 4 Juli 2023   21:38 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hahahaha. Semangat sore genks!!! Alhamdulillah sore ini Senin 3 Juli 2023 pukul 16:15 WIB sudah bisa mulai latihan menulis. Yeeee. Senang rasa ku kalau sudah bisa buka kompasiana. Hahaha. Bisa ngetik-mengetik olahraga jempol, setelah seharian menguras energi, memeras keringat, sore ini waktunya memeras otak mengucurkan kedalam bentuk kata, walau tidak bermakna dan tidak bermutu, pokokmen latihan menulis teros. Hahaha. 

Pagi tadi aku bangun sekitar jam setengah tiga, prioritas pertama ku mempersembahkan diri ku untuk Alloh SWT, bangun dan langsung wudhu, minum air hangat kemudian sholat Taubat, Tahajud dan sunah-sunah lain, jam setengah empat malah kebelet pup, setengah jam nongkrong dikakus, tak lama toa masjid menyerukan waktu sudah pukul empat, biasa jam empat pak Kyi Imam selalu membangunkan warga dengan toa masjid. Aku cebok dan kemudian langsung menunaikan sunah sahur. 

Aku ambil nasi yang kemarin (ada nasi baru, cuma ngabisin yang kemarin saja, tinggal satu porsi dari pada terbuang), lauknya daging kambing kurban, alhamdulillah setahun sekali makan daging kambing pun sapi, tapi tahun ini kayaknya tidak mendapat daging sapi. 

Makan lahap, alhamdulillah sampai tanduk alias nambah, hahaha. Usai makan aku bikin kopi, sembari menunggu kopi adem, sembari mencuci piring dan gelas kotor, usai bersih semua, aku duduk minum kopi dan menghabiskan dua gelas besar air mineral made in sendiri "air rebusan", gelas aku cuci dan aku lanjut gosok gigi, pipis dan wudhu lagi, dengan merdu mu'adzin pak ustad Samiron mengumandangkan adzan subuh, bergegas aku keluar kakus, Simbok ku sudah dipawon lagi minum air hangat, beliau baru saja bangun. 

Aku bergegas sholat sunah qobliyah dirumah, sembari menunggu iqomah aku upload video pendek ke YouTube, video-video dari yang aku ambil pas jalan ke gubuk, pas disawah, video disekitar gubuk dll. Biasanya aku upload dua video karena agak lama ngetik judul video jadi upload dua video itu biasanya pas sampai mu'adzin iqomah, kadang juga baru satu upload sudah iqomah, kadang juga ba'da subuh baru bisa upload. Aku tidak peduli dengan ada atau tidak adanya penonton.

Itu dokumentasi beberapa spots dikampung ku, YouTube hanya untuk media penyimpanan ku, karena memory hape tentu tidak mencukupi, kelak bisa ku perlihatkan untuk generasi ku. Hahaha. 

Iqomah aku jalan ke mushola, biasa masuk barisan kedua kadang shaking telatnya masuk barisan ketiga masbuk pula. Hahaha. Barisan sholat paling dua baris, barisan ketiga paling isi tiga orang, kadang dua orang, kadang satu orang. 

Usai sholat biasa keluar sekitar pukul 05:10 WIB, keluar mushola merapikan sandal jamaah yang berserakan dan ambil sandal milik sendiri langsung cus pulang, sampai rumah Simbok langsung ganti baju, pakai celana training silver, kaus merah, topi putih, ambil tas dan buku, sudah siap jalan malah kebelet pipis, letakkan semua bawaan dikursi teras belakang, langsung masuk kakus pipis dan wudhu lagi, kemudian langsung ambil barang bawaan dan jalan kaki, sembari olahraga pagi.

Menghirup segarnya udara pagi yang masih bercampur embun. Jalan keluar rumah langsung arah utara menuju rumah simbah. Sepagi itu sudah ketemu mbah Darmi didepan rumah sedang mulai gelar gribik alias membentangkan tempat/tatakan untuk jemur dari bahan anyaman bambu disini disebutnya gribik. Menjemur kapulaga dan kopi, ya basa-basi sejenak sambil terus jalan sembari memandangi langit jingga yang anggun. Subhanalloh betapa indah maha karya Tuhan Pencipta Alam Jagad Raya. 

Sampai dirumah simbah, aku langsung masuk, pagi tadi simbah baru saja pulang dari mushola, beliau lewat pintu belakang, dan aku lewat pintu depan, di ruang tengah ketemu pas Simbah mau masuk kamar untuk menaruh sajadah, sembari tanya ke aku "loh kok lewat ngarep, ora kancing po lawange? Opo mrobos?", sembari aku cium tangannya sembari aku jawab "njih mbah mboten kancing, malah mrobos emnage tikus mrobos ngisor lawang" hahaha. Sembari aku tancapkan setopbox dan menyalakan tipi, nonton TVRI Serambi Islami. 

Aku numpang ngecas hape, taruh buku dan aku duduk didepan tipi dan Simbah segera ikut duduk disebelah ku. Dengan hidmat menyimak ceramah pagi yang diisi oleh pak Kyai Agus Dermawan dengan tema "Sinar Ilmu", setengah sekmen aku nyimak, pagi tadi ustadz, nara sumber dan Kyai di Serambi Islami sedang menjelaskan tentang betapa ilmu itu harus terus dicari tidak ada batasnya dan tuntutlah ilmu walau sampai negeri china, bahkan seorang Nabi MUSA AS yang ilmunya sudah sangat luar biasa, beliau saja dengan kerendahan hatinya mau meminta dengan penuh sopan santun untuk berguru menuntut ilmu kepada Nabi Khidir AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun