Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Loteng Rumah Simbok Ku Sangat Mempesona

13 Juni 2023   09:56 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini 13 Juni 2023 pukul 08:27 WIB, alhamdulillah sepagi ini aku sudah bisa pegang hape. Tapi sehabis subuh aku menikmati semburat fajar yang merona, matahari perlahan mulai meninggi, cahaya merah muda kian menyebar, seolah memenuhi kolong langit kampung ini. Sembari menikmati indahnya pemandangan ku bawa buku saku untuk bacaan ritual pagi ku, hahaha. 

Kabut pagi mulai memudar, udara dingin sebentar lagi berganti hangat. Sorot Surya mulai nampak keemasan, bulat sempurna mengintai dibalik awan, merah menyala nanpak dari sela-sela rimbunnya pohon dikampung ku. Suara ayam dan nyanyian burung turut menyambut indahnya semesta. Tak dipungkiri, Loteng Rumah Simbok Ku Sangat Mempesona. 

Kali ini aku dirumah Simbok ku saja, tidak ada acara kemana-mana. Aku menikmati pagi ini dengan memandang luasnya langit yang cantik dan hamparan bumi yang eksotik dari loteng rumah Simbok ku, mensyukuri karunia dan kebesaran sang Khaliq dengan sekelumit mendokumentasi baik dalam tulisan ini dan juga video pendek untuk aku upload ke YouTube channel walau tidak ada viewers dan tidak ada followers, aku tidak peduli dengan follower dan viewers, niat ku dokumentasi untuk diri ku sendiri dan untuk anak cucu kelak, generasi masa depan ku. 

Semakin syahdu kala merdunya suara ngeji kuliah subuh dari masjid samar-samar ku dengar, yang ngaji pagi ini mbah Kiyai Tamyiz Abdullah. Beliau adalah salah satu guru ngaji ku waktu kecil, senakal-nakalnya anak-anak dulu setiap ba'da maghrib pasti berangkat ngaji ke mushola maupun majlis ta'lim di lingkungan sekitar, hihihi. Kuliah Subuh tadi sangat samar aku dengar, kadang suara ilang terbawa angin, pun toa masjid yang menghadap ngetan alias ke timur, jadi suara lirih karena rumah Simbok ku disisi selatan. Sedikit memaparkan bahwa "perbuatan apapun yang dilakukan karena Alloh SWT dan perbuatan yang dilakukan dengan karena selain Alloh SWT akan memberikan hasil yang berbeda". Beliau memganalogikan dengan sebuah kisah pertarungan, seorang petarung menang dipertarungan awal melawan sosok yang lebih kuat. Tak terima kekalahannya sisosok yang kuat mengajak dengan baik untuk bertarung lagi esoknya menunggu memulihkan tenaganya. Besok ya mereka bertemu lagi memenuhi janjinya untuk bertarung kembali, kali ini ditonton banyak orang, sayang seribu sayang, sosok yang menang diawal terlena dengan kemenangannya kemarin membuat dirinya sedikit muncul rasa sombong dan riya', kali ini ternyata kalah, si kalah menanyakan kepada lawannya, mengapa kemarin aku menang, sekarang giliran ditonton banyak orang aku malah kalah? Sang lawan dengan bijaksana menjawab "karena niat mu tidak sama dengan kemarin, sudah bukan karena Alloh SWT, tapi karena kamu ingin dilihat banyak orang, ada setitik sombong dan riya' di hati mu, itu yang membuat mu kalah, kamu kalah karena dirimu oleh niat mu sendiri".

Analoginya tentang cerita pendekar, karena yang ngaji orang sepuh-sepuh hihihi. Tapi bisa ku lihat cerita nyata didepan kita yang sedang viral diseluruh platform media, yang menuai pujian dari seluruh dunia kemarin dengan keberhasilannya, siapa lagi kalo bukan sosok perempuan sholihah nan anggun Putri Ariani. Ya, menakjubkan bukan? Pencapaiannya meraih golden buzzer di acara America's Got Talent. Yang Putri Ariani lakukan dari hati, terlebih saat dia membawakan lagu karyanya sendiri jelas mendalam dari hati terdalam, tak lain dia lakukan semata karena Alloh SWT, dan ajaib bukan? golden buzzer agt menjadi bonus atas rahmat Alloh SWT khususnya untuk Putri Ariani, untuk orangtuanya, seluruh keluarganya, dan seluruh keluarga besar masyarakat Indonesia. Mata Air Mata bahagia membasahi langit Indonesia atas pencapaiannya yang sangat luar biasa, Putri Ariani tak lain adalah salah satu permata dari belahan zambrut khatulistiwa. Semoga semakin menjamur permata-permata Indonesia bertebaran diseluruh penjuru dunia. Barokalloh. 

Demikian tulisan ku pagi ini, yang masih tahap latihan, tulisan tak bermutu ini dari jari seorang pemuda kampung pengangguran, yang berusaha memeras otaknya untuk mengucurkan seluruh isi kepalanya ke dalam bentuk huruf-huruf yang bisa dibaca, walau belum memiliki esensi yang baik semoga tulisan jelek ini mampu menebarkan sepora-sepora kebaikan kepada seluruh pembaca diseluruh penjuru dunia. Sudah pukul 09:56 demikian aku kahriri, nitip sehat, semangat dan jangan lupa bahagia. I love you. Barokalloh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun