Mohon tunggu...
FOREST SPACE
FOREST SPACE Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer |Forester |Ig.nagadragn |Fb.Dra gon |LinkedIn.Fitriyani sinaga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ruang Hutani, Sosial Budaya, Pendidikan dan Literasi lingkungan Hidup. https://ruanghutani.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Nature

Komunitas Penjaga Api Peduli

30 Agustus 2019   02:27 Diperbarui: 2 Desember 2019   10:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Magister Perikanan dan Kelautan UNDIP ke Posko Sekolah Sungai Karang Mumus

Yustinus sedang kontrolingPlot Vegetasi tumbuhan Sempadan sun-gai yang telah ditanam

Salah jika menyangka GMSS SKM bertujuan menghabisi sampah di Sungai Karang Mumus.  Sebab tentu saja tak akan mampu karena sesampahan di SKM bukan hanya di pingir dan tengah melainkan sebagian telah tertanam di dasarnya. Oleh Fitriyani Sinaga

Memperbanyak orang yang peduli kepada sungai itu tujuan utamanya. Bukan sekadar agar orang tidak membuang sampah ke sungai atau memungut sampah di sungai, melainkan agar orang turut serta menjaga dan merawat sungai sesuai dengan kemampuan dan juga kebisaan masing-masing.

Kunjungan Magister Perikanan dan Kelautan UNDIP ke Posko Sekolah Sungai Karang Mumus               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Kunjungan Magister Perikanan dan Kelautan UNDIP ke Posko Sekolah Sungai Karang Mumus googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
GMSS SKM tidak menjadwalkan acara pungut sampah sebab memungut bisa terjadi dan dilakukan kapanpun. Kegiatan memungut sampah yang dilakukan oleh GMSS SKM sesunguhnya ditopang oleh kelompok atau komunitas. Kelompok dan komunitas merupakan penopang utama kegiatan memungut sampah di SKM. 

Ada banyak kelompok dan komunitas yang terlibar mulai dari kelompok mahasiswa lewat organisasi intra maupun ekstra kampus. Kelompok mahasiswa yang terlibat pada masa awal adalah mahasiswa dan mahasiswi jurusan Hubungan Internasional dari Universitas Mulawarman.

Ada banyak kelompok mahasiswa dan mahasiswi yang menopang kegiatan GMMS SKM, diantaranya adalah Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) dan Mahasiswa
Pecinta Flora dan Fauna (Mapflopa).

"Seremoni memang tak bisa dihindari, namun bagi kami yang terpenting adalah rutin biar sedikit ketimbang banyak namun hanya sekali" 

Salain itu juga didukung oleh aneka komunitas seperti Komunitas
Jejak Budaya, Komunitas Jelajah, Komunitas Warkop Care, Komunitas Sahabat Samarinda, Komunitas Wirausaha Samarinda, Komunitas Biker, Komunitas Pemancing dan lain sebagainya.

Selain itu juga dukungan juga muncul dari organisasi masyarakat seperti Koti Mahatidana (Pemuda Pancasila) dan Kopaska. Ada juga komunitas supporter bola.

Beberapa komunitas itu hingga sekarang masih terus rutin
berkegiatan bersama dan melakukan koordinasi dengan GMSS SKM
dalam menjaga dan merawat sungai.
Beberapa orang dari anggota komunitas itu kemudian juga ada yangaktif menjadi pengerak dan pegiat di dalam GMSS SKM.

Secara incidental berbagai organisasi, perkumpulan siswa atau mahasiswa lainnya serta instansi pemerintah juga kerap kali mengadakan kegiatan bersama dengan GMSS SKM dengan mengambil momentum tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun