Mohon tunggu...
FOREST SPACE
FOREST SPACE Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer |Forester |Ig.nagadragn |Fb.Dra gon |LinkedIn.Fitriyani sinaga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ruang Hutani, Sosial Budaya, Pendidikan dan Literasi lingkungan Hidup. https://ruanghutani.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dirgahayu 74 RI, dari Parluhutan Dongan Sahuta untuk Indonesia

27 Agustus 2019   02:33 Diperbarui: 2 Desember 2019   11:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samarinda Fitriyani Sinaga - Kemerdekaan Republik Indonesia diperjuangkan dengan jiwa dan raga pahlawan. Setiap daerah mempunyai tokoh pejuang  pada saat masa penjajahan hingga merdeka , termasuk pemuda yang berasal dari tanah batak.

Dalam rangka Memaknai hari kemerdekaan Indonesia, Parluhutan Dongan Sahuta Samarinda Menggelar serangkaian silaturahmi, ramah tamah dan beberapa perlombaan  dalam peringatan Dirgahayu RI ke 74  di Hutan Masyarakat yang dijadikan objek Wisata Samarinda yang berdekatan dengan Calon Ibukota baru Indonesia.

Sabtu, 18 Agustus 2019, Parluhutan Dongan Sahuta telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke 74. Tepat satu hari setelah 17 agustus.

Samarinda menjadi lokasi Agenda Parluhutaj  Acara tersebut diadakan  tepatnya di salah satu Hutan masyarakat yang telah dijadikan objek wisata yaitu Lembah Hijau Tanah Merah Samarinda, dihadiri lebih sekitar 150 orang dengan sekitar 25 kepala keluarga yang berasal/mempunyai keterkaitan dengan darah batak/ dari tanah batak Sumatera utara.

Pada perayaan itu diadakan acara  Silaturahmi, Upacara Sakral Bendera merah putih dengan menyanyikan lagu Indonesia raya , Senam Sehat, Manortor batak,beberapa perlombaan-perlombaan, per kelompok dan antar keluarga, makan bersama dan ramah tamah, pembagian door prize dan hadiah lomba.

Tahi Bonar Simatupang sebagai ketua Parluhutan Dongan Sahuta membuka acara dengan sambutan yang menjelaskan thema kegiatan  "Pagomoskhon Silaturahmi, Mora, Kahanggi, Anak, Boru, dohot Dongan Sahuta". Tema tersebut mempunyai arti memper-erat tali silaturahmi antar sesama, adik-abang, anak laki-laki, anak perempuan dan semua teman satu kampung/ asal.

Dalam sambutannya tersebut, beliau menyampaian bahwa kita/ halak batak perlu menjalin silaturahmi dan menjaga persatuan ditanah rantau. Beliau berharap semoga kegiatan ini menjadi semangat untuk kita senantiasa menjaga budaya batak, saling tolong menolong dalam menjalani kehidupan di samarinda. Kemudian pada bagian  acara ini ditutup dengan Doa oleh Bapak Siregar.

Copyright Nagadragn
Copyright Nagadragn
Panitia dalam hal ini sebagai pelaksana kegiatan tersebut di ketuai oleh Ramadhan Sakti Nasution mengawal kegiatan dengan penuh semangat.

Panitia telah mempersiapkan segala hal terkait kegiatan sejak 2 minggu sebelumnya. Kematangan persiapan acara itu semakin nyata berkat keceriaan Anak-anak kecil dari masing-masing keluarga yang dibawa oleh orangtuanya dan  hiburan yang dibawakan Naposo Nauli Bulung Samarinda.

Berbagai macam perlombaan turut memeriahkan acara ini seperti :

  1. Lomba tarik tambang ( kategori orangtua, Muda-mudi, Laki-laki : perempuan )
  2. Lomba makan kerupuk ( kategori umu anak-anak 15 tahun kebawah gabungan)
  3. Lomba balap karung ( Kategori Muda/I, laki-laki perempuan)
  4. Lomba Joget impian (kategori Pasangan suami-istri)
  5. Lomba lari kelereng ( kategori anak-anak)
  6. Lomba estafet karet ( Kategori Muda/I gabungan)
  7. Lomba Masukan Paku dalam botol ( kategori anak-anak gabungan )

Copyright Nagadragn
Copyright Nagadragn
Puncak acara ini adalah ketika panitia mengundi doorprize dengan membagikan berbagai hadiah keperluan rumah tangga. Kemeriahan acara itu semakin nyata dikarenakan dibagikannya semuanya hadiah pada peserta dan panitia.

Acara ini sangat berkesan walaupun pada sorenya hujan datang, tetapi kegiatan tetap berjalan lancar hingga akhir. Tepat pukul 16.00 wita acara ditutup dan semua peserta dan panitia packing barang untuk kembali ke rumah masing-masing.

Kegiatan ini merupakan langkah awal dari Parluhutan Dongan Sahuta untuk Indonesia dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan antar adat batak dan sesama masyarakat.

Kita ketahui bersama bahwa sejarah telah mencatat, banyak tokoh yang yang memperjuangkan Indonesia dahulu yangh berasal datri tanah batak,

Sejarah Tokoh Batak dalam Revolusi Indonesia

Pada masa revolusi, Tokoh batak pernah memimpin Indonesia, hal tersebut terjadi karena kepala pemerintahan saat itu dipegang oleh Perdana Menteri. Sementara Presiden, yang dijabat Soekarno, berperan sebagai kepala negara yaitu :

1. Amir Sjarifuddin Harahap

Pria kelahiran Medan 27 April 1907 itu memimpin pemerintahan Indonesia saat Era Perjuangan Kemerdekaan lewat dua kabinet yang dibentuknya.

Kabinet pertama, Amir Sjarifuddin pada 3 Juli 1947-11 November 1947. Kabinet ke dua Amir Sjarifuddin II pada 11 November 1947-29 Januari 1948. Amir merupakan Perdana Menteri ke-2 Indonesia.

Sebelumnya, pada era Perdana Menteri pertama Sutgfan Sjahrir (1945-1957), dirinya juga pernah menjadi Menteri Penerangan dan Menteri Pertahanan. Saat itu   Belanda menyebutnya sebagai orang yang tidak mengenal kata takut.

Namun, pada 19 Desember 1948, Amir tewas dieksekusi mati. Amir yang merupakan tokoh PKI dituduh terlibat dalam pemberontakan di Madiun 1948.

 Meski komunis, Amir adalah seorang Kristen yang taat.

2. Burhanuddin Harahap

Copyright nagadragn
Copyright nagadragn
Burhanuddin Harahap merupakan Perdana Menteri ke-9 Indonesia. Pria kelahiran Medan pada 1917 ini memerintah dalam Era Demokrasi Liberal, mulai 12 Agustus 1955 sampai 24 Maret 1956.

Burhanuddin merupakan perdana menteri yang sukses menggelar   pemilu pertama di Indonesia. Sejarah mencatat, pesta demokrasi yang digelar pada 1955 itu berlangsung damai dan lancar, kendati diikuti oleh banyak sekali partai politik.

Di usianya yang sudah menua pada 1980, Burhanuddin tetap tidak tahan melihat kesewenang-wenangan Presiden  Soeharto terhadap lawan politiknya.

Tokoh Masyumi, ini pun melawan sang penguasa Orde Baru bersama 49 tokoh lain lewat Petisi 50, yakni dokumen yang berisi penggunaan filsafat negara Pancasila oleh Presiden Soeharto terhadap lawan-lawan politiknya. Dokumen ini membuat Soeharto naik pitam.

Burhanuddin meninggal dunia di RS Jantung Harapan Kita pada 14 Juni 1987 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

 3. Jenderal Besar TNI (Purn) AH Nasution

Copyright Nagadragn
Copyright Nagadragn
Bernama lengkap Abdul Haris Nasution. Ia merupakan Pahlawan Nasional Indonesia. Tentara berdarah Batak ini lahir di Kotanopan,  Sumatera Utara tanggal 3 Desember 1918 dan meninggal di Jakarta tanggal 6 September 2000.

Dia merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.

4. Adam Malik

Adam Malik Batubara merupakan Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 6 November 1998. berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998.

Ia pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga mendampingi Presiden Soeharto.

Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara tanggal 22 Juli 1917 dan meninggal Bandung, Jawa Barat tanggal 5 September 1984.

Adam Malik adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri.

 5. DI Panjaitan

TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau yang kerap disebut sebagai D.I. Panjaitan merupakan Pahlawan Revolusi/Pahlawan Nasional Indonesia.

D.I. Panjaitan lahir di  Balige, Sumatera Utara tanggal 19 Juni 1925 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta pada 1 Oktober 1965.

Dia adalah satu dari tujuh jenderal yang menjadi korban Gerakan 30 September 1965.

 6. Djamin Ginting

merupakan Pahlawan Nasional Indonesia setelah diangkat oleh   Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014 lalu.

Dia seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo.

Djamin Ginting lahir di Desa Suka, Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara tanggal 12 Januari 1921 dan meninggal di Ottawa,   Kanada tanggal 23 Oktober 1974.

 7. KH. Zainul Arifin

Zainul Arifin atau biasa disebut Kiai  Haji Zainul Arifin Pohan merupakan Pahlawan Nasional Indonesia.

Dia pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri Indonesia, ketua DPR-GR, dan politisi, Nahdlatul Ulama (NU).
Zainul lahir di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara tanggal 2 September 1909 dan meninggal di Jakarta tanggal 2 Maret 1963.
 TB Simatupang

8. TB Simatupang.

Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang merupakan Pahlawan Nasional Indonesia sejak ditetapkan pada 8 November 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

TB Simatupang lahir di Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920 dan meninggal di Jakarta pada 1 Januari 1990 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Selain sebagai tokoh militer, TB Simatupang juga dikenal sebagai tokoh gereja di Indonesia. Saat ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Jakarta Selatan.

Masih banyak  pahlawan lainnya yang berasal dari tanah batak Sumatra utara.
Nah , masih ada pahlawan lainnya loh !
Setelah mengetahui banyaknya pahlawan dari tanah batak, semoga kita dapat mengilhami ilmu dan garis perjuangannya dalam memerdekaan bangsa Indonesia.  

Yuk sama sama menjaga tali Silaturahmi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun