Mari berpengetahuan tentang Proses perkembangan dalam masyarakat berkembang menurut asas yang baru, dalam hal ini manusialah yang harus memberi bentuk kepada perimbangan yang baru tersebut.
Akan tetapi manusia gagal melakukannya, inilah yang menyebabkan krisis.
Pertentangan-pertentangan krisis tersebut menjadi proses terciptanya pendapat-pendapat baru oleh Mannheim  dalam 3 fase:
- Finden/chance-discoveryl (Penemuan)
Pada fase pertama ini dikatakan manusia lebih bersifat berjuang secara langsug dengan alam, dan tiap prosesnya masih diatur oleh seleksi alam, seseorang atau suatu kelompok yang menemukan secara sekebetulan diantara banyak kemungkinan-kemungkinan dan cara cara reaksi yang cocok dengan situasi tertentu.
Penemuan yang cocok itu lebih mudah diingat. Seleksi alam selanjutnya bekerja dalam arti bahwa kelompok-kelompoknya yang tidak memelihara dan mewariskan cara-cara reaksi cocok  itu akan musnah.
Dan apa yang harus dilakukan agara supaya petunjuk-petunjuk dan pantangan yang diwariskan oleh pendahulu berdasarkan penemuan tadi itu harus di konsolidasikan dan ditaati.
2. Erfinden/Invention (pendapatan)
Fase kedua ini terkait Kemajuan yang pasti tercapai. Ketika alat-alat dan lembaga-lembaga tertentu dimodifikasikan dengansadar untuk mencapai hasil-hasil tertentu.
Pada taraf ini manusia membayangkan suatu tujuan dan memikirkan terlebih dahulu cara bagaimana mengatur aktivitasnya dalam periode tertentu untuk mencapai tujuan itu. Ia belum berpikir lebih jauh dari Tujuannya.
Tetapi sekurang-kurangnya ia sudah memikirkan bagaimana tujuannya itu dapat dipergunakan lingkungannya.
Planen/Planing (Perencanaan)
Suatau usaha untuk memandang kedepan dan mengadakan suatu perincian tentang pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perencanaan ditegaskannya juga terkait tujuan yang konkrit dan praktis, misalnya : di lapangan pendidikan, pembangunan pabrik-pabrik, Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan sebagaianya selama satu periode tertentu.