Budaya organisasi yang mendukung inovasi dan pembelajaran akan mendorong adopsi praktik akuntansi yang lebih maju.
Budaya organisasi yang berorientasi pada tanggung jawab sosial akan mempengaruhi praktik akuntansi yang berkelanjutan
Budaya organisasi yang terbuka terhadap kerja sama tim membuat tim akuntansi berbagi pengetahuan dan pengalaman sesama anggota.
Budaya organisasi yang hierarkis membuat terbatasnya kebebasan inisiatif anggota organisasi termasuk tim akuntansi karena keputusan akuntansi cenderung diambil oleh manajemen puncak.
Budaya organisasi yang sangat berorientasi pada laba lebih mementingkan keuntungan seketika.
KESIMPULANÂ
Budaya organisasi dan etika akuntansi sangat kompleks dan berkaitan erat satu sama lain, Budaya organisasi yang baik dan positif akan mendorong anggota untuk berperilaku sesuai dengan etika yang berlaku, seperti pelaporan keuangan yang jujur, berinovasi mengikuti perkembangan akuntansi, memperhatikan pelaporan berkelanjutan, dan kerja sama yang baik. Sebaliknya, budaya organisasi yang negatif akan mendorong anggota untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan etika akuntansi seperti terlalu mengutamakan hierarki dan memanipulasi laporan keuangan agar menghasilkan laba instan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memperhatikan dan membangun budaya yang mendukung praktik akuntansi yang baik. Dengan budaya organisasi yang baik, organisasi dapat menghasilkan informasi keuangan yang akurat, dapat dipercaya, dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H