Sebelum memilih teknik intervensi, perlu diketahui lebih dahulu penyebab tinnitus. Bila berkaitan dengan problem kesehatan fisik, maka rujukan ke dokter THT diperlukan atau pun dokter terkait lainnya.Â
Setelah pengobatan secara medis dilakukan, biasanya saya sarankan kembali ke saya lagi setelah 2 minggu pengobatan medis tersebut. Dari pengalaman selama ini, kalau pengobatan medis tidak dilakukan intensif maka intervensi psikologi kurang bermanfaat.
Dalam kasus ABC, gejala bisingnya berkurang signifikan. Saat kembali kontrol, ia lebih tenang, mampu mendengarkan dan tidak menunjukkan kegelisahan.Â
Proses konseling keluarga pun berlangsung lancar. Saya gunakan teknik terapi dasar dan berakhir dengan saling meminta maaf dalam suasana menyenangkan. ABC minta maaf pada ibu dan saudaranya. Begitu pula saudaranya. Psikolognya lega.
Semoga sharing ini bermanfaat.
Referensi:Â Llewelyn, S., Kennedy, P., 2003. Handbook of Clinical Health Psychology. USA: John Wiley and Sons.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H