Tenang saja.. jangan kepancing emosi. Kalau hal yang diminta itu sungguh diluar kemampuan Anda, misalnya Anda harus masak sarapan pagi dengan menu baru yang artinya Anda harus belanja ke pasar pk. 04.30 sementara jam masuk kantor Anda pk. 07.00 sedangkan sebelumnya Anda harus mengantarkan anak ke sekolah pk. 06.45 harus sudah tiba, maka tuliskan. Lalu minta pendapat mertua bagaimana cara mengatasinya.Â
Kemukakan juga halangan yang akan terjadi, misalnya macet, potongan honor kalau telat, dan seterusnya. Ajak suami untuk terlibat. Jangan berargumen, apalagi dengan nada tinggi sambil banting-banting panci. Percumaaaa...Â
Terakhir, ubah kebiasaan dan sikap Anda. Mungkin di keluarga Anda sendiri kebiasaan-kebiasaan itu diperkenankan. Tapi ketika berada dalam keluarga lain, hal itu tidak bisa diterima. Coba berubah dulu sambil memperkenalkan kebiasaan Anda pada keluarga pasangan. Misalnya di keluarga Anda tidak masalah bangun siang saat liburan, tapi tidak begitu di keluarga suami. Bisa kebayang khan kalo kebiasaan-kebiasaan kecil akan jadi ledakan ketidaksukaan mertua. SIngkirkan ego dulu untuk kepentingan jangka panjang.Â
Cepat atau lambat sikap mertua akan berubah. Sikap dan emosi positif adalah kunci keberhasilan. Cobalah segera sebelum Lebaran tiba. Semoga saat Lebaran nanti, momen saling memaafkan sungguh berasal dari hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H