Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yakin Mental Anda Sehat? Cari Tahu Dulu di Sini!

17 Juli 2017   21:54 Diperbarui: 22 Maret 2022   00:20 2208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika ia mencoba bisnis untuk kedua kalinya, dengan orang berbeda, ia mampu memperbaiki cara-cara berbisnis agar tidak ditipu lagi; seorang perempuan yang pernah dikhianati oleh laki-laki dan ditinggalkan setelahnya akan berubah cara pacarannya agar tidak ditinggalkan lagi; atau anak yang pernah menjadi korban bullying akan belajar untuk menghadapinya. 

tiphidup.com
tiphidup.com
Mampu menilai diri secara memadai.

Hal ini ditandai dengan harga diri yang sehat dan memiliki perasaan berguna. Tidak minder berlebihan sampai tidak berani keluar rumah, tapi juga tidak sangat percaya diri sehingga beranggapan semua orang jauh dibawahnya. Mengenal kelebihan dan kelemahannya serta tidak terpuruk dengan kelemahan dirinya. Mereka adalah orang yang tahu persis di mana kekuatan pribadinya dan mampu menggunakan dengan efektif sesuai dengan peran dan jabatannya, misalnya Bu Susi Pudjiastuti. 

http://maritimnews.com
http://maritimnews.com
Memiliki tujuan hidup yang wajar. 

Banyak orang tidak memiliki tujuan hidup sehingga mereka menjalani hari-harinya dengan perasaan hampa. Tanpa adanya tujuan hidup, orang mudah jatuh dalam kondisi depresi ketika mengalami masalah. Oleh karena itu tujuan hidup perlu dicari dan dimantapkan. Seringkali klien bertanya pada saya, "Apa sih tujuan hidup itu?" Hmmm... Jawabannya bisa panjang nih. Enaknya dijawab sekarang atau nanti di artikel lain ya? 

Tips Memiliki Mental yang Sehat

annasindonesia.com
annasindonesia.com
Sebelumnya saya mau cerita dulu. Ketika kuliah S1 Psikologi beberapa abad yang lalu, saya antusias sekali mengetahui ciri-ciri orang sehat mental. Kriteria sehat mental atau disebut fully functioning person bukan hanya dikemukakan oleh satu ilmuwan saja, tetapi ada banyak tokoh. Saking semangatnya untuk "sembuh", eh salah, untuk berubah, saya coba satu persatu menerapkan ciri sehat mental itu. Hasilnya? Itu dia.. Tidak jelas! *ketawa lebar*

Berdasarkan pengalaman saya itu, saya sarankan agar Anda memilih salah satu ciri di atas. Mana yang dirasakan paling mudah untuk dilakukan? Setelah itu coba terapkan 1 ciri tersebut dalam pikiran, perasaan dan perilaku. FYI, perilaku baru terbentuk bila dilakukan selama 21 hari berturut-turut, dan bila terus dilakukan hingga 90 hari, maka perilaku itu akan menjadi refleks. Kalau tidak percaya, cobalah berpikir negatif terus menerus mulai besok pagi. Lakukan terus hingga 21 hari tanpa jeda. Kemudian lihatlah diri Anda. Jadi mahkluk seperti apakah Anda pada hari ke 22? Apakah Anda bisa berhenti tidak berpikir negatif?

Setelah Anda praktekkan 1 ciri sehat mental selama 21 hari berturut-turut, ada bagusnya diteruskan hingga beberapa hari lagi. Setelah itu ambil ciri sehat mental yang lainnya. Lalu ulangi tahapannya. Sehingga pada akhirnya Anda akan menjadi pribadi baru. Lebih ringan, lebih menyatu, dan lebih bahagia. Pada saat itu saya yakin Anda ingin tersenyum terus menerus karena serasa menemukan diri yang baru.

Kalau sudah, ceritakan pada saya ya.. Ditunggu lho.

---

Sumber bacaan : Kesehatan Mental, 1999, Moeljono Notosoedirdjo & Latipun, Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun