Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tumpukan Barang Memenuhi Seluruh Rumah, Hati-hati Hoarding Disorder!

15 Februari 2016   14:51 Diperbarui: 23 April 2022   22:40 3843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor Penyebab Perilaku Menimbun

Para ahli perilaku menyimpulkan ada beberapa faktor yang menyebabkan hoarding behaviour yaitu :

- Karakteristik kepribadian. Pelaku GMB biasanya perfeksionis, tidak tegas, tipe penunda, lebih suka menghindari masalah, dan tidak punya ketrampilan mengatur dan mengelola hidupnya.

- Situasi hidup yang menekan dan mungkin juga ada pengalaman traumatik. Sehingga dengan menimbun barang, ia merasa bisa 'membalas' situasi yang tidak menyenangkan itu. Seorang teman bercerita kalau adiknya sangat boros. Apa saja dibeli, tapi tidak dipakai. Hanya ditumpuk begitu saja. Kakaknya kesal. Dia tanya mengapa adiknya menghambur-hamburkan uang seperti itu. Adiknya berkata, "Dulu kita miskin, Kak. Sehari belum tentu bisa makan. Sekarang aku bisa beli apapun yang aku mau. Kenapa nggak boleh?".

- Kebiasaan menimbun biasanya merupakan peniruan dari perilaku sejenis yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya. Dia tinggal dan hidup cukup lama dengan anggota keluarga tersebut.

- Anggapan bahwa barang-barang itu nantinya akan berguna, punya kenangan indah atau juga merasa bertanggungjawab terhadap nasib barang-barang itu. Namun lama kelamaan kebiasaan menimbun itu makin meningkat baik dalam hal jumlah barang maupun jenisnya.

Oya, hoarding behaviour (perilaku menimbun) beda dengan kolektor. Berbeda pada intensinya. Kolektor mengumpulkan barang dengan tujuan jelas, menatanya secara sistematis dan membuang bagian barang yang tidak diperlukan. Sedangkan penderita GMB mengumpulkan barang tanpa tujuan yang jelas, tidak mampu menata dengan sistematis dan rapi, dan tidak mau memilah barang-barang tersebut.

Menyebabkan Anggota Keluarga Tidak Betah di Rumah/wartakota
Menyebabkan Anggota Keluarga Tidak Betah di Rumah/wartakota

 Dampak Dari Hoarding Disorder

Bagi penderita GMB, mereka tidak akan merasa perilakunya mengganggu orang lain (Ya iyalah.. kalau mereka tahu mengganggu, nggak bakalan hoards dong..). Padahal dampak dari hoarding disorder ini bukan main-main. Mulai dari terganggunya aktivitas rutin sehari-hari, konflik dengan anggota keluarga hingga kematian. Lho kok bisa? Serem amat..

Aktivitas sehari-hari misalnya mencuci, memasak, mandi, tidur bisa terganggu. Area rumah yang biasanya digunakan untuk masak, diganti dengan tumpukan barang. Tempat cucian berubah fungsi jadi gudang. Bila sudah terjadi demikian, maka kebersihan diri dan kesehatan penghuni tempat itu akan terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun