Dengan banyaknya penghuni panti jompo, mau tidak mau bibi saya harus bisa menyesuaikan diri. Dan tiap orang punya karakteristik kepribadian berbeda-beda. Kebetulan teman sekamarnya hampir mirip situasinya dengan bibi saya. Tidak punya keluarga inti. Mengetahui bagaimana teman sekamarnya jauh lebih baik dibandingkan bibi saya mendapatkan surprise. Namun cara menginformasikan kepribadian teman sekamarnya juga membutuhkan keahlian tertentu, kalau tidak akan membuat bibi saya kehilangan selera menginapnya.
Kalau selama hidupnya, calon penghuni panti jompo hanya bergaul dengan beberapa orang saja, pemilih dalam berteman, kemungkinan ia akan kesulitan untuk menyesuaikan diri. Para lansia dengan variasi kepribadian dan juga kesehatannya membuat mereka tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Potensi konflik dan perselisihan akan muncul dan butuh ketrampilan untuk menghadapinya.
Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah kepatuhan terhadap peraturan panti jompo termasuk tata tertib, aturan berkunjung, kepatuhan minum obat, jadwal harian, dan sebagainya. Bila mereka dipersiapkan dengan baik sehingga mampu beradaptasi, bukannya tidak mungkin mereka jauh lebih berbahagia di panti dan berumur lebih panjang daripada yang menitipkannya..hahaha...
Kami sekeluarga merasa lebih nyaman juga melihat bibi saya senang berada di sana. "Makanan di sini enak sekali, sampai nambah beberapa kali", katanya ketika kami berkunjung. Bagaimana dengan teman sekamarnya? "Menyebalkan! Masa masuk kamar mandi harus lepas sandal? Padahal kakiku nggak tahan kena air", omelnya. Tapi selain itu teman sekamarnya baik-baik saja. Syukurlah. Semoga hari-hari selanjutnya makin menyenangkan!
---
Tidak selalu menitipkan orangtua atau sanak saudara ke panti jompo berimplikasi negatif. Pandangan orang lain memang mudah diberikan, tapi hanya keluarga yang memahami sebenarnya. Niat untuk menitipkan tentunya perlu dibarengi dengan perhatian. Dipersiapkan, dikunjungi, dan dipenuhi keinginannya.
Sidoarjo, 05 Februari 2016
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H