Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Obrolan Ringan dengan Anak

25 Januari 2016   09:18 Diperbarui: 25 Januari 2016   09:26 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hiburan paling menyenangkan adalah bergurau dengan anak. Selelah apapun, interaksi hangat dengan mereka bisa jadi "obatnya". Obrolan ringan ini terjadi antara saya dan anak-anak saya. Obrolan ini bermanfaat untuk mengakrabkan dan juga mengenang kembali masa-masa menyenangkan. Saya seringkali menceritakan kembali pada mereka waktu senggang.

Magnet Sama Kutub

Ngeliat anak sibuk tak tuk dengan gadgetnya, saya komentar, "Mendingan kamu buka buku pelajaran.. Kan dah kelas 3 SMP.. " Belum selesai 'ngomel' eh sudah dijawab...

"Mamaaa.. aku sama buku pelajaran itu kayak magnet. Dia kelas 9, aku juga kelas 9, sama-sama kutubnya, jadi...saling menolak.."

Pahitnya Sayur

"Lhoo... sayurnya jangan dibuang. Dimakan. Bagus untuk badanmu itu", komentar spontan saya melihat anak saya menyingkirkan sayur dari piringnya.

"Aku nggak suka sayur, Ma. Pahit", kilah anak saya.

"Makan! Bagus untuk badanmu!" Nada mirip komandan nyuruh anak buah merangkak di got

"Ma, aku sudah banyak makan pahitnya kehidupan ini.. Masa ditambahi pahitnya sayur?" @_@ (sok tahu pahitnya idup hanya karena ulangan terus menerus)

Mudah Terbakar

"Jangan semprotkan pembersih kaca dekat kompor!" teriak saya panik waktu melihat anak saya hendak membersihkan kompor padahal sedang menyala. Spontan dia berhenti.

"Kamu harus tahu bahan apa saja yang mudah terbakar, misalnya pembersih kaca, pembasmi kecoak, ayo apalagi?" saya tanya ke dia.

"Perasaan", jawabnya singkat. "Apa maksudnya itu?" saya nggak paham.

"Perasaan itu mudah terbakar, Ma. Jadi jangan dibuat mainan"... Uhh...

Masa Depan Sudah Tergambar

"Besok kalau aku sudah besar, Mama tak belikan rumah sendiri", kata anak saya.

"Lho Mama nggak tinggal sama kamu?"

"Nggaklah. Aku sama keluargaku. Nanti aku kerja, anakku tak titipkan ke Mama. Aku juga mau punya anjing. Kalau aku ke luar kota, anjingku titip ke Mama", jawabnya panjang lebar.

Seketika itu juga masa depan saya sudah tergambar sangat cerah!

---

Udah dulu ya. Mau cari bahan untuk ngerjain anak saya lagi...hehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun