Ide tulisan ini muncul setelah wawancara on air dengan Prima Radio malam tadi. Mereka minta saya membahas tentang Resolusi Tahun 2016. Umumnya resolusi dibuat dengan tujuan memperbaiki kualitas dan taraf kehidupan. Sayangnya tidak semua resolusi itu berhasil.
Cara jitu membuat resolusi berhasil adalah : jangan pernah membuat resolusi! Maka Anda tidak akan pernah gagal.. Ya khan? :D
Serius nih, saya tadi tidak bilang seperti itu kok. Bisa kena omelan penyiarnya..haha... So, back to the laptop..
Mengapa Membuat Resolusi?
Seperti yang saya sebutkan di awal, orang ingin memperbaiki kualitas dan taraf hidupnya. Momen awal tahun mencerminkan lembaran baru dalam hidup. Peningkatan dalam aspek keluarga, pekerjaan, aktivitas sosial dan sebagainya. Menjadi lebih baik dari sebelumnya adalah panggilan hakiki dari kodrat manusiawi kita. Bahkan perintah menjadi lebih baik dan bermanfaat terdapat pula dalam ayat-ayat Kitab Suci.
Alasan lainnya adalah mengejar momen akhir tahun.. 'Masa semua orang bikin resolusi, saya nggak? Apa kata dunia?'
Mengapa Resolusi Gagal?
Membuat resolusi dalam keadaan euforia menjelang akhir tahun merupakan salah satu penyumbang kegagalan utama. Terpengaruh oleh situasi, misalnya baru putus dengan pacar, lalu membuat resolusi 'tak lagi jomblo tahun depan'. Tiga bulan berlalu, dan resolusi tidak tercapai. Hasilnya frustrasi.
Berikut ini beberapa penyebab gagalnya resolusi :
1. Kurang realistis, baik mencakup aspek diri sendiri, sumberdaya yang ada, lingkungan sekitar dan juga target perubahan yang ingin dicapai. Ini kata psikolog rekan saya. Mungkin yang paling sulit adalah melihat diri sendiri lebih objektif. Jauh lebih mudah membandingkan orang lain tanpa melihat kemampuan diri. Kesulitan kedua adalah kurang mampu realistis terhadap target perubahan. Dorongan emosional membuat target yang disebabkan peristiwa negatif jauh lebih sulit untuk direalisasikan karena berangkat dari titik awal yang kurang tepat. Contoh lain : ingin membuka cabang usaha sebanyak 100 gerai dalam 12 bulan, tapi saat ini belum punya cabang satu pun.