Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Harusnya Bagaimana Sih Pakaian Wanita yang Sudah Bersuami?

3 Oktober 2015   23:17 Diperbarui: 4 Oktober 2015   07:08 5928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Woow.. Gedhenya.. Berapa ya ukurannya? Gimana ya rasanya kalau dipegang? Hmmm.. Dan saya akan membayangkan melakukan sesuatu supaya saya nggak penasaran. Mungkin saya akan pura-pura jatuh, trus kesenggol. Bisa jadi khan?"

Saya perhatikan suaminya mulai berubah duduknya. Mulai menegakkan punggung. Diam. Nggak ketawa-ketawa lagi. Saya teruskan role play ini.

Saya lihat pada pahanya. "Mas, lihat saya ya. Perhatikan baik-baik", sambil saya mainkan mata dan berdecak kagum pada pahanya yang mulus itu. Suwer deh, saya ngrasa jadi 'mahluk aneh'.. hiks.. tapi demi memberikan gambaran jelas pada suami istri itu, yaaa.. apa boleh buat. Sesi gila-gilaan kudu berlanjut..

"Tahu nggak apa yang dipikirkan laki-laki lain itu kalau lihat paha ini? Karena celananya sangat pendek, cuman sekitar sejengkal dari sini," saya tunjukkan dengan jari antara batas celana dan bagian tubuh atasnya (saya nggak tega untuk ngomong jelas..malu euy...). Mbaknya menggeleng. Suaminya diam saja.

"Hmm.. kayak apa ya dibalik celana itu? Pakai CD nggak ya? Gimana rasanya 'itunya' kalau dipakai? Masuk akal nggak kalau kemudian laki-laki itu berusaha memegang paha ini?"

Saya melihat ekspresi suami itu berubah. Tampak rasa tidak senang pada wajahnya. Duduknya mulai nggak tenang.

"Eit..nggak boleh marah. Khan tadi katanya mau dipamerin karena bangga? Katanya tadi istri lebih cantik kalau pakai baju seperti ini? Jangan marah dong. Ini khan display bebas..Ya nggak?" Sementara itu, istrinya menutupi bagian tubuhnya dengan mantelnya lagi. Kentara kalau dia mulai salah tingkah. Tapi saya larang. Saya katakan kalau saya belum selesai.

"Ayo Mas, gimana ini. Boleh saya lanjutkan lagi? Saya akan ceritakan tentang fantasi seksual yang mungkin muncul dibenak laki-laki lain itu.." Saya tantang dia. Dia tidak menjawab, tapi sikap tubuhnya menunjukkan kalau dia ingin saya berhenti.

Saya berhenti. Saya lanjutkan dengan diskusi. "Sekarang apa yang Mas mau lakukan?"

"Ya saya ingin menjaga dia, Bu. Tapi kalau nanti dia nggak mau berubah pakaiannya, ya saya tidak bisa melarang", jawabnya lemas.

"Lho gimana toh? Katanya tadi mau jadi imam dalam keluarga, tapi ngambil keputusan yang seperti ini saja nggak bisa. Jangan punya standard ganda gitu. Ayo Mas, gimana sebaiknya penampilan istri?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun