Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Buat Diri Anda Merasa Seksi

10 Agustus 2015   03:01 Diperbarui: 10 Agustus 2015   08:05 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggapan bahwa perempuan tidak boleh memulai dan tampak berhasrat itu menyesatkan. Klien saya mengatakan kalau dia malu memulai lebih dulu. Klien yang lain mengatakan dia merasa aneh dan bukan dirinya bila menggunakan lingerie. Katanya, “Saya merasa seperti perempuan tidak baik, Bu. Rasanya gimana gitu.. “

Saya tanyakan bagaimana reaksi suaminya melihat dirinya tampil beda. Jawabnya, “Oh, suami saya senang sekali. Malah saya disuruh beli model lainnya lagi”. Nah khan?

Lalu saya katakan padanya kalau berpakaian sexy ketika bersama suami itu bukan identik dengan ‘perempuan tidak baik’. Tidak perlu malu bila bersama suami. Lha kalau sama suaminya sendiri malu, trus ketika bersama siapa tidak malu? Tetangga?

Ungkapan Positif dan Sensual

Bebaskan diri Anda untuk berekspresi, baik verbal maupun non-verbal. Kata-kata positif dan pujian untuk ‘kehebatan’ suami itu perlu. Jangan pelit pujian. Ungkapkan terus terang apa yang Anda sukai dari suami, entah itu bagian tubuhnya atau pun caranya memperlakukan Anda. Kata-kata berbau sensual pun diperlukan. Bisikkan ditelinga suami.

Sebaliknya Anda sendiri juga bisa bebas mengungkapkan perasaan. Bersuaralah ketika merasakan sensasi sentuhan suami. Jangan diam saja. “Malu, Bu. Nanti ada yang dengar”, itu kata klien saya. Tampaknya dia ngeri mendengar saran saya untuk bersuara ketika berhubungan intim. Ya, maksud saya bukan berteriak-teriak seperti mendapatkan hadiah mobil Fortuner plus emas 20 gram… Kalau itu sih namanya cari gara-gara.. Bersuara ala kadarnya saja. Percaya saya, suara-suara itu akan menambah indah suasana.

Rekreasi Perlu Variasi

Bosan tidak kalau rekreasi hanya ke satu tempat yang sama terus menerus selama hampir 20 tahun? Pasti bosan. Eit, jangan diartikan sebagai mencari orang lain lho ya.. Bukan itu.

Carilah tempat berbeda. Masa di kamar yang sama sejak awal pernikahan hingga sudah belasan tahun? Meskipun cat ruangan sudah berganti, tapi nuansanya tetap sama. Sesekali menginaplah di hotel. Berduaan saja.

“Iya ya, Bu. Nggak terpikir ide itu,” sahut klien saya. Kesulitan dia adalah hidup serumah dengan orangtuanya. Dia merasa kesulitan mencari waktu berdua dengan suami. Bahkan kadang-kadang orangtuanya memanggil bila membutuhkan sesuatu ketika ia berada di dalam kamar. Dengan kondisi seperti itu, kreativitas untuk mencari variasi sangat diperlukan.

Variasi berikutnya adalah posisi berhubungan seksual. Mengajak suami untuk mencoba posisi baru itu akan mengasyikkan. Tidak percaya? Cobalah. Hambatan biasanya datang dari diri sendiri, bukan suami. Seperti komentar klien saya yang lain, “Walah, Bu.. Sudah tua kok aneh-aneh. Malu..”. Memangnya kalau sudah tua tidak boleh? Lagian kalau memang benar-benar sudah tua, ya tidak mungkin berhasrat lagi. Libidonya sudah mulai menurun dan sifat hubungannya berbeda. Alasan malu itu bikin saya heran. Malu dengan siapa? Khan sama-sama tua? Hehe…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun