Suatu kali anak saya yang waktu itu masih SD belajar tentang mata angin. Utara, Selatan, Barat dan Timur. Itu yang pokoknya. Saya sendiri nggak hafal dan selalu bingung kalau menggunakan mata angin ketika di jalan. Tahunya sih lurus, kanan, kiri, belok kiri sedikit, kanan sedikit..hehe...
Suaranya yang keras itu membuat saya ikut mendengar tanpa berminat untuk menghafal juga. Tiba-tiba dia bertanya pada saya, "Ma, rumah kita ini menghadap ke mana?"
"Apaa?" Saya memutar otak untuk mencari jawaban yang masuk akal. Terus terang saya juga nggak tahu rumah saya ini ngadep ke mana.. Parah yaa...
"Ke mana, Ma? Barat? Timur? Selatan?" Kejar anak saya. Aduh!
"Ke depan!" Jawab saya mantap. Ya! Saya mengganggukkan kepala.
Anak saya menatap saya. Mulutnya terbuka. "Ke depan?" Jelas ia tidak mampu mencerna jawaban cerdas saya.
"Iyalah.. Ngadep ke depan. Masa ngadep ke belakang? Kita nggak bisa keluar rumah dong,"
"Mamaaa... aku serius!"
"Mama juga serius. Rumah ini ngadep ke depan. Coba kamu bayangkan kalau ngadep ke atas. Susah keluarnya. Apalagi kalau ngadep ke bawah.. Aneh lagi khan?" Saya pasang tampang serius. Nggak pake senyum.
Reaksi anak saya?
"Sudahlah, aku belajar sendiri aja", katanya sambil ngeloyor pergi
Pesan moral : Nggak selalu orangtua itu tahu segalanya kok.. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H