Mohon tunggu...
Mukhammad Nafsur Rokhman
Mukhammad Nafsur Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pekerjaan saya sebagai guru mengajar di sma swasta di kabupaten pasuruan, hobi saya main game dan mencoba hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.1.a.8 Koneksi antar Materi Modul 2.1

5 November 2023   22:40 Diperbarui: 5 November 2023   22:53 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan suatu paradigma atau cara pikir. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan mendukung semua murid di kelas. Jadi, pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.

Bagaimana Melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas

Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas (sesuai dengan KD dan indikator) (2) mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan/ atau profil belajar murid (3) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen awal (4) menciptakan suasana kelas yang berbudaya positif dalam proses pembelajaran, (5) melaksanakan penilaian yang berkelanjutan, dan (6) melakuakan refleksi secara rutin akan proses pembelajaran yang terlaksana serta tindak lanjutnya.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid karena guru mempertimbangkan kebutuhan belajar murid yanga dapat dikategorikan dalam bentuk kesiapan belajar, minat, atau profil belajar murid dalam menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi juga bersifat proaktif/ dinamis, berakar pada penilaian yang berkelanjutan, dapat menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan keragaman murid, dan tak kalah penting berpusat pada murid. Oleh karena itu, proses pembelajaran berdiferensiasi akan akan membantu murid dalam mencapai hasil belajar optimal dengan mempertimbangkan keragaman murid dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Kaitan antara Materi dalam Modul 2.1 dengan Modul Lain di Program Pendidikan Guru Penggerak

Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara menekankan akan tujuan pendidikan yang menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat anak-anak. Tentunya, kekuatan kodrat anak satu dan lainnya beragam.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu cara yang masuk akal untuk menumbuhkembangkan kekuatan kodrat anak ini dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid menurut kesiapan belajar, minat belajar, dan/atau profil belajar murid dengan mengedepankan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Dengan berpijak pada setiap murid adalah individu yang unik dan memiliki tantangan dan potensinya masing-masing, pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai dengan mereka.

Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak di mana seorang guru diharapkan memiliki nilai guru penggerak: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Nilai-nilai ini diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak. Guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sadar ataupun tak sadar telah mengejawantahkan nilai-nilai guru penggerak.

Sebagai gambarannya, nilai mandiri di mana guru menyusun perangkat RPP berdiferensiasi, nilai reflektif di mana guru melaksanakan asesmen awal dan hasil refleksinya menjadi akar dalam merancang RPP, nilai kolaboratif di mana guru dapat berkolaborasi dengan rekan CGP dan rekan sejawat dalam mempersiapkan pembelajaran berdiferensiasi yang ideal, nilai inovatif, untuk melaksanakan proses pembelajaran berdiferensiasi, guru dituntut untuk berinovasi baik dalam menyediakan media pembelajaran atau penilaian kreatif dan menyenangkan, serta berpihak pada murid di mana pembelajaran berdiferensiasi merupakan respon guru akan keberagaman murid yang memiliki kebutuhan belajar yang beragam pula.

Sementara itu, kaitan pembelajaran berdiferensiasi dengan peran Guru Penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran di mana berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada peserta didik, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang peserta didik salah satunya melalui pembelajaran berdiferensiasi, menggerakkan komunitas praktisi di mana guru dapat berbagi pembelajaran berdiferensiasi dalam komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain di mana guru dapat memberikan pendampingan terhadap guru lain dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan hal baru dalam Kurikulum Merdeka, mendorong kolaborasi di mana guru dapat berkolaborasi dengan guru lain untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, dan mewujudkan kepemimpinan murid di mana dalam proses pembelajaran berdiferensiasi, murid dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan dalam diri dalam pembelajaran secara mandiri atau kelompok (pada diferensiasi proses, utamanya).

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak menjadi sebuah acuan penting dalam melangkah dan berperan dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik. Dalam menyusun visi, guru pastinya memiliki beberapa pertimbangan dan latar belakang yang mana bertujuan untuk murid, murid, dan murid. Tentunya, para guru memiliki visi untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu jawaban dari bagaimana cara mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan berkarakter profil pelajar Pancasila.

Modul 1.4 merupakan modul tentang Budaya Positif. Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman dan nyaman agar murid -- murid mampu berpikir, bertindak dan mencipta dengan merdeka, mandiri dan bertanggung jawab. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilaksanakan dengan efektif jika budaya postif di kelas sudah berjalan dengan baik. Sehingga, proses pembelajaran berdiferensiasi dapat mencapai hasil yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun