Teknologi menurut Seattler (2004) adalah pengetahuan praktis tersistematis untuk meningkatkan produksi barang dan jasa dan diwujudkan dalam kemampuan yang produktif, organisasi atau mekanikal, berdasarkan riset atau teori ilmiah. Teknologi sudah berkembang sejak manusia pertama kali hidup di muka bumi. Pada zaman prasejarah, manusia menciptakan berbagai alat agar bisa memenuhi kebutuhannya. Seiring berkembangnya zaman, manusia pun terus belajar dan berusaha menciptakan sesuatu agar mempermudah berbagai pekerjaan. Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya berbagai penemuan manusia yang membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sejalan dengan tujuan di atas, teknologi hadir untuk menghasilkan produk yang bermanfaat. Berbagai barang diciptakan dengan tujuan yang berguna bagi peradaban manusia. Contohnya pada bidang kesehatan. Teknologi dalam bidang kesehatan dapat dilihat dari usaha manusia menciptakan berbagai alat dan produk agar dapat lebih memahami tubuh.
Teknologi kesehatan atau yang biasa disebut dengan teknologi kedokteran memiliki arti seperangkat teknik- teknik, obat-obatan, prosedur yang digunakan oleh profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan kesehatan di masyarakat. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan akan terus berjalan dari masa ke masa. Di masa depan, salah satu fokus perkembangannya adalah untuk memudahkan akses pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan, mempermudah dokter dan tenaga medis lainnya dalam menolong pasien, serta dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ini tentunya perlu didukung oleh perkembangan teknologi di dunia kedokteran dan kesehatan itu sendiri. Saat ini, kecanggihan teknologi kedokteran dan kesehatan ditunjukkan dengan berbagai hal. Salah satunya adalah kehadiran Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Artificial Intelligence (AI) adalah suatu kecerdasan buatan manusia yang prosesnya dilakukan oleh mesin, terutama sistem yang di program untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu hingga dilakukan secara otomatis. Artificial Intelligence pada beberapa tahun sebelumnya, hanya dapat dilihat melalui film-film science fiction. Mesin atau robot yang dapat berjalan secara otomatis dan melakukan tugas-tugas kompleks dengan cepat. Sekarang, semua itu telah dapat kita lihat secara langsung dalam berbagai aktivitas, termasuk dalam bidang layanan kesehatan. Beberapa penggunaan dalam AI saat mendukung sistem layanan kesehatan, seperti mempercepat pengembangan obat baru, meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit, mendukung proses operasi, mengelola data medis, serta meningkatkan akurasi diagnosa penyakit.
Selanjutnya, terdapat Wearable atau perangkat yang dikenakan di tubuh. Wearable atau yang biasa disebut juga dengan gelang pintar ini dapat mengukur frekuensi dan target berbagai jenis aktivitas fisik, menilai pola tidur, serta mengukur detak jantung. Dengan ini, Anda bisa punya pengingat kala gaya hidup kurang baik. Di samping itu, ada pula perangkat yang mampu memberikan hasil pantauan terkini pada pasien berisiko tinggi, untuk menilai peluang kejadian penyakit serius. Misalnya, oksimeter untuk memantau jumlah oksigen di dalam darah serta sweat meter (pengukur keringat) untuk menilai kadar gula darah pada penderita diabetes.
Selain itu, terdapat perangkat medis berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Dalam bidang pendidikan medis. Teknologi ini membantu para dokter dalam mengasah keterampilannya. Misalnya, untuk mempersiapkan dan simulasi operasi yang rumit, tanpa harus dipraktikkan pada manusia. Maka dapat disimpulkan banyaknya teknologi kedokteran yang digunakan saat ini saat bermanfaat untuk seluruh masyarakat, baik para dokter maupun pasien itu sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H