Program SKM Penggerak merupakan program MBKM yang dilaksanakan oleh Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang, dalam bentuk magang dan membangun desa dengan pendekatan institusi dan komunitas (kelurahan/desa dan sekolah) melalui 11 tahapan siklus pemecahan masalah.
Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) SKM Penggerak Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang melakukan praktik kerja lapangan di lokus masyarakat yakni di Kelurahan Tanjung Mas. Intervensi yang dilakukan berkaitan dengan pencegahan wasting. Dalam hal ini membuat madding bulletin resep makanan bergizi (PMT). Pembuatan madding ini bertujuan untuk diseminasi informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait menu PMT lokal yang dapat diolah oleh masyarakat sebagai bahan baku PMT.
Letak geografis Kelurahan Tanjung Mas yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan termasuk kedalam kategori tipologi kelurahan pesisir. Maka, tidak heran kalau komoditas dari hasil lautnya melimpah. Salah satunya ikan. Selain itu juga, terdapat taman KWT (Kelompok Wanita Tani) yang membudidayakan daun kelor. "Disini komoditinya ikan dan dari hasil taman kwt daun kelor, kemarin balita stunting kita dibantu penurunan angka stuntingnya dengan mengonsumsi sayur daun kelor, tutur salah satu anggota kwt di Kelurahan Tanjung Mas.
Berawal dari komoditas lokal tersebut, maka disusun resep PMT yang berbahan dasar komoditi lokal yang didesiminasikan melalui madding di salah satu posyandu di Kelurahan Tanjung Mas. Selain membuat madding, advokasi terkait inovasi ini perlu dilakukan. Salah satunya melalui policy brief. Harapannya dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk kedepannya terkait PMT yang diberikan kepada balita di Kelurahan Tanjung Mas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H