Mohon tunggu...
NAFISWARACM
NAFISWARACM Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis cerita pendek

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Multikulturalisme Dalam Menciptakan Harmoni Sosial

23 Desember 2024   22:01 Diperbarui: 23 Desember 2024   22:01 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

         Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pendangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keragaman, dan berbagai macam budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut, salah satu peran penting multikulturalisme dalam menciptakan harmoni sosial adalah melalui pendidikan. Karena pendidikan memegang peran yang penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai negara majemuk dengan keberagaman suku, agama, bahasa, dan budaya. Menjaga kerukunan berbagai antara berbagai kelompok ini bukan merupakan hal yang mudah, tetapi pendidikan dengan pendidikan multikultural yang tepat, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk mewujudkan visi persatuan dalam keberagaman. Sejarah multikulturalisme merupakan sejarah masyarakat majemuk . America, kanada, dan Australia merupakan negara dari sekian banyak negara yang sangat serius mengembangkan konsep dan teori-teori multikulturalisme dan juga pendidikan multicultural,  hal ini dikarenakan meraka merupakan masyarakat imigran dan tidak bisa menutup peluang bagi imigran lain untuk masuk dan bergabung di dalamnya. Namun ,Negara-negara tersebut merupakan contoh negara yang berhasil mengembangkan masyarakat multikultur dan mereka dapat membangun identitas kebangsaannya, dengan atau tanpa menghilangkan identitas kultur mereka sebelumnya, atau kultur nenek moyangnya.

Pendidilan multikulturan.

            Akar dari kata multikulturalisme adalah kebudayaa, pengertian dari kebudayaan menurut para ahli sangatlah beragam, tetapi dalam konteks ini kebudayaan dilihat dalam perspektif fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam konteks perspektif kebudayaan tersebut, maka multikulturalisme adalah ideologi yang dapat menjadi alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya. Multikulturalisme memandang g sebuah masyarakat mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat yang coraknya seperti sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan seperti sebuah mosaik tersebut.dalam system pendidikan tentu harus memiliki tujuan yang dalam penerapannya diharapkan mampu memperbaiki kualitas hidup manusia. Termasuk juga pendidikan multikultural, pendidikan jenis ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Seperti, Membuat maksimal fungsi sekolah, khususnya dalam menghadapi keberagaman anak didik atau siswa yang diajar, Melakukan pelatihan terdapat peserta didik untuk bisa bersikap positif terhadap keberagaman, khususnya pada suku, etnis, budaya dan kelompok berbeda, Mengasah keterampilan sosial dari peserta didik, khususnya dalam melakukan interaksi di lingkungan yang heterogen, Melatih peserta didik dalam menerapkan cara hidup damai, khususnya dalam keberagaman kehidupan bersama, untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam. untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan, memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya, untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.

            Pendidikan multikultural hadir di saat bersamaan adanya perkembangan sosial yang sejak awal terdiri dari budaya dari imigran. Beberapa negara ini memperlihatkan secara jelas bahwa pendidikan jenis ini memiliki pola tersendiri, dan sesuai dengan kesadaran serta proses pengolahan. Manfaat dari pendidikan multicultural, Anak didik dalam hal ini siswa dan siswi memiliki kebebasan dalam mengekspresikan kreativitas mereka, tanpa perasaan khawatir mendapat perlakuan diskriminasi, Kemudian manfaat yang kedua adalah membuat peserta didik terlatih dalam menyikapi banyaknya keberagaman yang ada di lingkungan sekitar, Peserta didik diberi motivasi dengan menjadi sebuah agen perubahan sosial, diharapkan agar mampu menghapus tindakan rasial dan etnosentrisme. Pendidikan multicultural memiliki lima dimensi yaitu dimendi integrasi yaitu dimensi Dimensi ini digunakan oleh guru untuk memberikan keterangan dengan "poin kunci?" pembelajaran dengan menggunakan refleksi materi yang  berbeda-beda, dimensi konstruksi yaitu dimensi Suatu dimensi dimana para guru membantu siswa untuk memahami beberapa perspektif dan merumuskan kesimpulan yang dipengaruhi oleh disiplin pengetahuan yang mereka miliki, Dimensi pengurangan prasangka Merupakan dimensi yang melibatkan peran guru, dalam hal menghilangkan berbagai prasangka terhadap suatu ras, agama hingga etnis, Dimensi pendidikan yang sama yaitu Dimensi pada pendidikan tampak sama dengan wujud yang sering kali guru memberi pengembangan kerja yang muncul di antara para siswa, Dimensi Pemberdayaan Budaya Sekolah dan Struktur Sosial yaitu Dimensi ini tak dapat diterapkan atau dilakukan secara instan, namun mudah dilakukan apabila guru dan anak didik terlibat secara aktif.

Peran media masa dalam multikulturalisme.

            Media masa memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan mempromosikan nilai-nilai multikulturalisme.  Media memiliki kekuatan untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang keragaman budaya dan kontribusi dari berbagai kelompok etnis. Media sosial juga menjadi platform yang kuat untuk mempromosikan multikulturalisme. Kampanye-kampanye online yang mengangkat isu-isu keberagaman dan inklusivitas dapat menjangkau audiens yang luas dan mendorong diskusi yang konstruktif. Tetapi media masajuga harus dikelola dengan sangat hati-hati untuk mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan atau provokatif yang dapat memicu konflik.

Tantangan dalam penerapan multikulturalisme. 

            Meskipun multikulturalisme memiliki banyak manfaat, penerapannya tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah adanya resistensi dari kelompok-kelompok yang merasa terancam oleh perubahan dan keberagaman. Tantangan lainnya yaitu memastikan bahwa multikulturalisme tidak hanya menjadi retorika, tetapi juga diterapkan dalam kebijakan dan praktik sehari-hari.

Kesimulan.

            Multikultural memiliki peran yang sangat yang sangat penting dalam menciptakan harmoni sosial di tengah keragaman budaya. Melalui pendidikan multikulturalisme ,dan peran media masa yang positif, diharapkan masyarakat dapat membangun hubungan yang kuat dan saling menghargai Meskipun ada tantangan dalam penerapan multikulturalisme, dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi antar berbagai pihak, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih toleran, damai, dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun