Mohon tunggu...
Nafista Kurnia Putri 28
Nafista Kurnia Putri 28 Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa pendidikan Islam Anak Usia Dini

Bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cuaca Mendung dan Berangin, Enaknya Ngapain?

24 Oktober 2020   16:42 Diperbarui: 24 Oktober 2020   16:50 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, tiap sore di desaku beberapa anak kecil sampai orang tua berbondong-bondong ke lapangan untuk bermain layang-layang. Cuaca yang mendung dan berangin ini sangatlah cocok kalau dimanfaatkan untuk bermain layang-layang. Karena layang-layang membutuhkan angin yang bertiup lebih kencang agar bisa terbang tinggi.

Aku sebagai kaum hawa terkadang berpikir: 

"Apa sih serunya bermain layang-layang? Orang cuma tarik ulur benang gitu aja, serunya dimana?".

Eits.. jangan dipandang sebelah mata permainan ini. Aku berpikir seperti itu karena aku belum pernah merasakannya. Bermain layang-layang sangatlah seru bagi mereka yang hobi dan tentunya kreatif. Di permainan ini,kita akan merasakan sebuah tantangan, apa saja? Ketika akan menerbangkannya harus lari-larian. Belum lagi kalau gagal, bisa saja nyangkut di tiang, kabel-kabel listrik, pohon, atau putus karena kena layang-layang milik orang lain yang sama-sama ada di atas langit.

Terkait pembuatan layang-layangnya, orang di desaku membuat sendiri. Selagi bisa,kenapa enggak? hitung-hitung penghematan karena lagi Pandemi. Tetanggaku sendiri, dia membuat lalu memperjualbelikannya. Selain menimbulkan kesenangan bagi dirinya sendiri tapi juga menguntungkan. Layang-layang ini biasa disebut dengan "Layangan Sawangan" yang ukurannya lebih besar 10x dari biasanya.

Adikku sendiri tidak mau kalah. Tiap hari sepulang sekolah yang di pegang adalah layang-layang kalau tidak itu ya hp. Sampai nenek berkata:

 "ya mbok main sana, dari pada main hp terus". 

Membuat layang-layang sangat dibutuhkan dengan yang namanya kreatifitas dan ketelatenan. Aku  sendiri sangat mengapresiasi layang-layang buatan adikku yang dibilang susah untuk seusianya. 

Kembali lagi di paragraf sebelumnya tentang pekerjaan anak yang hanya bermain-bermain-dan bermain. 

Termasuk etika orang tua melihat anaknya bermain gadget rasanya begitu pengen marah-marah karena ketika hp digunakan oleh anak kecil, mayoritas bukan dibuat belajar atau berkomunikasi tapi bermain game. 

Jangan salahkan anak terus-terusan, karena zaman sekarang ini adalah zaman digital yang berbeda dengan zaman orang tua (zaman dulu). Di zaman sekarang, anak tumbuh dengan kecanggihan teknologi sehingga sangatlah mudah mengakses apapun termasuk dari gadget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun