Mungkin anak memang suka, bisa saja besarnya suka dunia otomotif. Jadi sebenarnya bakat itu dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari anak yang biasa dilakukan.
Selain itu, perlu adanya proses stimulasi sejak dini (misalnya, mengajak anak untuk mengetahui berbagai macam profesi dengan mengajak ke tempat alam, wisata, pameran, dilihatkan tontonan yang mendidik, dll).
Semua bidang profesi dikenalkan sampai anak menunjukkan bidang profesi "Ma, aku suka itu". Jadi proses stimulus itu tidak hanya dengan melihat tapi mencoba.
Orang tua harus menjadi fasilitator untuk mengembangkan bakat anak. Pada saat mengetahui bakat anak, tugas orang tua yaitu mengarahkannya ke arah yang tepat sehingga menjadi orang yang sukses.Â
Jika diibaratkan, setiap uang yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan anak itu akan menjadi investasi bagi anak dan juga orang tua.Â
Sementara kalau misalkan orang tua tidak bisa mengarahkan anak sesuai bakatnya, yang ada nanti biaya yang di keluarkan untuk anak itu hanya menjadi karena disuruh orang tua, ikutan teman, dan akhirnya hanya akan menjadi keterpaksaan belaka.
Terimaksih ;)